Ridwan Kamil: Kematian Akibat COVID-19 di Jabar Naik Jadi 1,51 Persen

29 Juli 2021 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berziarah di dekat pusara keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/7). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga berziarah di dekat pusara keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/7). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, angka kematian pasien COVID-19 kini meningkat jika dibandingkan dengan pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan, pada pekan lalu persentase angka kematian di Jabar berada di bawah angka 1 persen. Tapi saat ini sudah berada di angka 1,51 persen.
"Tingkat kematian kita di 1,51 persen per hari ini, cukup naik dari minggu sebelumya," kata Emil melalui konferensi pers virtual, Kamis (29/7).
Emil kemudian membeberkan ada tiga wilayah dengan tingkat kematian paling tinggi di Jabar yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Karawang dan Kota Tasikmalaya.
Sebelumnya, Emil mengatakan, bahwa angka kematian berbanding terbalik dengan tingkat vaksinasi. Makin tinggi angka vaksinasi, maka kematian makin rendah.
"Ada tiga kabupaten dan kota yang tingkat kematiannya tertinggi yaitu Kabupaten Garut 4,08 persen, Kabupaten Karawang 4,02 persen dan Kota Tasikmalaya 3,51 persen," tutur Emil.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada Selasa (27/7), dilaporkan 309 orang di Jabar meninggal akibat COVID-19. Berdasarkan angka tersebut, Jabar mencatatkan kasus kematian ketiga paling tinggi di Indonesia.
Namun Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Daud Achmad, mengatakan ada daerah di Jabar diduga terlambat melaporkan jumlah kematian. Daerah tersebut melaporkan angka kematian mencapai 200 kasus.
"Ada daerah yang hari ini melaporkan angka kematiannya sampai 200-an. Kemungkinan ada keterlambatan pelaporan dari daerah tersebut," kata Daud.