Ridwan Kamil Lantik Bupati Bekasi Pengganti Neneng Hasanah

12 Juni 2019 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kanan) dan Eka Supria Atmaja (tengah) usai pelantikan Bupati Kabupaten Bekasi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/6). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kanan) dan Eka Supria Atmaja (tengah) usai pelantikan Bupati Kabupaten Bekasi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/6). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil melantik Eka Supria Atmaja menjadi Bupati Kabupaten Bekasi sisa masa jabatan 2017-2022. Eka sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Bekasi.
ADVERTISEMENT
Pelantikan digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/6). Eka dilantik menggantikan Neneng Hasanah Yassin, Bupati Bekasi sebelumnya, yang kini menjadi terdakwa kasus suap perizinan proyek Meikarta.
Dalam kata sambutannya, Emil menyampaikan kepada Eka agar jangan tergoda dengan berbagai ujian menjadi pemimpin.
"Bahwa kekuasaan adalah ujian, bukan rezeki. Kenapa disebut ujian karena harus dilalui dengan kehati-hatian dan tidak semuanya lulus ujian," ujar Emil.
Lebih lanjut Emil juga mengatakan Kabupaten Bekasi memiliki jumlah penduduk 3,6 juta orang dan menjadi nomor tiga terbanyak di Jabar. Menurut Emil, itu merupakan tantangan besar bagi Eka untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
"Tantangan terbesar Pemkab Bekasi adalah melaksanakan pelayanan secara optimal terhadap jumlah penduduk yang besar tersebut," kata dia.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat melantik Bupati Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/6). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagaimana kabupaten dan kota yang lain, Emil menyatakan, permasalahan yang dihadapi adalah pengentasan kemiskinan serta kesenjangan di antara kota dan desa.
Menurut dia, saat ini jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bekasi berjumlah 163 ribu dan pengangguran berjumlah 172 ribu.
"Tercatat di Kabupaten Bekasi jumlah penduduk miskin sebanyak 163 ribu orang dan jumlah pengangguran sebanyak 172 ribu orang," tutur Emil.
"Hal tersebut tentunya menjadi ironi karena Kabupaten Bekasi merupakan pusat kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara dengan tujuh kawasan industri," lanjut Emil.
Upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bekasi, lanjut Emil, salah satunya dengan menghadirkan program bernama desa peradaban sebagaimana di Muara Gembong.
Emil menjelaskan, Desa Peradaban merupakan aksi banyak pihak yang merupakan kolaborasi antara Pemprov Jabar, Pemkab Bekasi, akademisi, maupun para pengusaha.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya adalah upaya pengentasan kemiskinan di daerah terpencil seperti di Muara Gembong dengan menghadirkan Desa Peradaban," jelas dia.
Sementara terkait dengan pengangguran, Emil menyatakan, Pemprov Jabar berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia terutama bagi lulusan SMK.