Ridwan Kamil Lebih Nyaman Jika Maju di Pilgub Jabar: tapi Saya Ikut Putusan KIM

Politikus Golkar, Ridwan Kamil saat diwawancarai wartawan di Baca Di Tebet, Perpustakaan dan Ruang Temu, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (24/7). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan

Ridwan Kamil buka suara terkait kans dirinya maju di Pilkada Serentak 2024. Ridwan Kamil diberi penugasan oleh Golkar maju di Jakarta atau Jawa Barat.

Ridwan Kamil mengatakan, jika bisa memilih, dirinya condong maju di Pilgub Jabar. Alasannya, survei di Jabar cukup menjanjikan.

"Tetapi kalau zona nyaman, mudah menangnya menurut hitungan, matematika, survei, tentu di Jabar. Tapi karena belum diputuskan, ya tentu saya tunggu. Jadi saya tidak bisa bilang saya sudah pasti ke mana-mana," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (24/7).

Hasil survei Litbang Kompas soal pemilihan Gubernur Jawa Barat Foto: Dok. Litbang kompas

Ridwan Kamil berdasarkan survei Litbang Kompas di Pilgub Jabar, elektabilitasnya jika maju mencapai 36,6 persen. Selain Kang Emil, ada nama Dedi Mulyadi sebagai calon potensial. Namun elektabilitas Dedi hanya 12,2 persen.

"Saya pun ikut dalam koalisi makanya. Gini ya, secara filosofi mau di Jabar, DKI di mana saja, sama saja. Melayani rakyat, urusi urusan kan. Jadi saya tak terlalu ada preferensi," ucap Ridwan Kamil.

Eks Wali Kota Bandung ini mengatakan, meski Koalisi Indonesia Maju belum memutuskan akan mendorong di mana, namun komunikasi dengan parpol terus dilakukan.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) didampingi Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) saat pertemuan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. Foto: Reno Esnir/Antara Foto

"Sudah. Saya fokus pada KIM. KIM kan ada Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat itu kalau digabung di semua daerah lebih dari cukup untuk maju di daerah mana pun," kata pria yang akrab disapa Emil.

Emil menyebut, jika KIM solid, dirinya bisa maju di daerah mana pun karena syarat kursi di DPRD sudah terpenuhi. Oleh sebab itu, ia mengikuti apa pun keputusan KIM.

"Itu contoh bahwa di KIM ini semua mengajukan calonnya. Tapi keputusannya, idealnya dimusyawarahkan," kata politikus Golkar ini.