Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ridwan Kamil Vs Dedi Mulyadi Tatap Pilgub Jabar
16 Maret 2017 10:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat masih setahun lagi, tapi partai politik sudah ancang-ancang menentukan calon. Setidaknya sudah ada dua nama yang muncul, yaitu Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi. Bagaimana kiprah keduanya?
ADVERTISEMENT
Kang Emil dan Kang Dedi, sapaan akrab keduanya, sama-sama menjabat sebagai kepala daerah di Jawa Barat. Kang Emil untuk Kota Bandung dan Kang Dedi Kabupaten Purwakarta. Keduanya juga berusia sama 45 tahun.
Ridwan Kamil
Nama Kang Emil disiapkan oleh Partai NasDem sebagai calon gubernur dalam deklarasi besar-besaran yang akan digelar hari Minggu, 19 April. Meski hanya punya 5 kursi di DPRD Jabar, tapi Nasdem memberi sinyal kuat soal sosok potensial jadi cagub.
"Ridwan Kamil kami lihat berhasil sebagai wali kota, pemerintahan berjalan baik dan yang bersangkutan bersih. Ini menjadi alasan Nasdem," tutur Ketua Fraksi Partai NasDem Victor Laiskodat saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Rabu (15/3).
ADVERTISEMENT
Pemilik nama asli Mochamad Ridwan Kamil S.T, M.U.D memang tak asing bagi masyarakat Indonesia, lantaran aktivitasnya di jagat media sosial yang mengantongi jutaan pengikut.
Kang Emil menjabat sebagai Wali Kota Bandung ke-26 untuk periode 2013-2018, setelah bersaing dengan 7 kandidat lain dalam Pilkada Kota Bandung 2013. Meski saat itu diusung PKS dan Gerindra, Kang Emil bukanlah kader partai politik. Dia arsitek yang terjun ke dunia politik.
Saat Pilkada 2013 itu, Kang Emil bersama wakilnya, Oded Muhammad Danial, mengantongi 45,24 persen suara. Kiprahnya sebagai wali kota lalu dikenal di Tanah Air berkat karya arsitektur di Bandung, maupun penghargaan yang diraih.
Di antaranya, yang terakhir adalah penghargaan Satyalancana Pembangunan 2016 dari Presiden Joko Widodo, penghargaan salah satu dari 10 Kepala Daerah Teladan versi Harian Tempo 2017, Kota Terbaik dalam Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 menurut Kementerian PANRB, Kota Terbaik Nasional dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2016 bersama Surabaya, Badung, Denpasar dan Rembang, 2016 Regional Marketeers Award, Kota Terbaik se-Indonesia untuk inovasi dan iklim ekonomi UKM dari ICSB dan Kementerian Koperasi UKM, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Lulusan Master of Urban Design dari University of California, Berkeley, itu membuka diri untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018. Bahkan sebetulnya sejak Pilgub DKI, Kang Emil sempat kepincut saat namanya disebut menjadi salah satu bakal cagub DKI 2017.
"Jadi dalam politik praktis, deklarasi dukungan itu silakan saja. Tapi kepastiannya hanya akan diputuskan di hari-H pendaftaran dan itu sesuatu yang harus tarik ulur," kata Ridwan Kamil, merespons deklarasi dari Partai NasDem, Rabu (15/3).
Dedi Mulyadi
Lawan Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar yang sudah muncul adalah Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Dedi yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat 2016-2020 itu diusulkan oleh partainya untuk bersaing dalam Pilgub Jabar tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Prinsip dasar kita memberikan peluang yang besar utamanya kepada kader-kader Partai Golkar, dan yang paling memiliki peluang untuk memanfaatkan instrumen Partai Golkar ini berkomunikasi dengan rakyat adalah ketuanya," ujar Sekjen Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Golkar, Slipi, Rabu (15/3).
"Sekarang ini Saudara Dedi aktif melakukan komunikasi dengan rakyat pertemuan di mana-mana," imbuh Idrus.
Kang Dedi, duduk sebagai Bupati Purwakarta dalam Pilkada 2013. Periode masa jabatannya sama dengan Kang Emil yaitu 2013-2018. Saat Pilkada 2013 itu, Dedi diusung Partai Golkar, PDIP, PKB, Hanura, Gerindra dan PDP dan meraih 65,64 persen suara.
Berbeda dengan Kang Emil, Dedi adalah tokoh politik yang sebelumnya pernah duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta, lalu menjadi Wakil Bupati Purwakarta periode (2003-2008) bersama Lily Hambali Hasan.
ADVERTISEMENT
Sebagai kepala daerah, Kang Dedi tak kalah banyak meraih penghargaan atas berbagai prestasi. Di antaranya penghargaan dari Presiden Jokowi sebagai kepala daerah yang konsen dan peduli pada kebudayaan bersama 6 kepala daerah lain tahun 2016.
Penghargaan dari Komnas HAM sebagai kepala daerah yang berdedikasi dalam perlindungan dan pemenuhan atas hak kebebasan beragama dan berkeyakinan, penghargaan dari Mendikbud Muhadjir Effendy karena menerapkan konsep Pendidikan Berkarakter di seluruh sekolah, penghargaan kebudayaan dan maestro seni tradisi 2016 dari Kemendikbud, Harmoni Award 2017 bersama 9 kepala daerah lain dari Menag Lukman Hakim Saifudin, dan penghargaan lainnya.
Bagaimana menurutmu kedua sosok ini?