Rishi Sunak Sebut Serangan Inggris di Yaman Sukses, Siapkan Serangan Lanjutan

16 Januari 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mendarat di bandara internasional Ben Gurion di Lod, Dekat Tel Aviv, Israel. Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mendarat di bandara internasional Ben Gurion di Lod, Dekat Tel Aviv, Israel. Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak percaya, seluruh target Houthi berhasil dihancurkan lewat serangan gabungan negaranya dan AS pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Sunak menyampaikan itu di depan parlemen Inggris pada Senin (15/1) waktu setempat. Ia memastikan serangan ke Yaman tidak menewaskan warga sipil.
"Saya beri tahu parlemen pada hari ini bahwa penilaian awal kami sebanyak 13 target berhasil dihancurkan," ucap Sunak seperti dikutip dari AFP.
Pesawat RAF Typhoon setelah kembalinya pesawat tersebut menyerang sasaran militer di Yaman. Foto: Sersan Lee Goddard/UK MOD/via REUTERS
Dia mendeskripsikan operasi gabungan di Yaman sukses.
Sunak menambahkan, sembilan gedung pangkalan Houthi di Bani Yaman berhasil dihancurkan. Koalisi Inggris dan AS menggunakan drone dan rudal jelajah.
Sedangkan tiga gedung lain yang hancur, kata Abbas, terletak di pangkalan udara Abbs.
Sebelum meluncurkan serangan, Sunak menegaskan operasi udara di Yaman adalah tindakan yang dibutuhkan. Aksi militer dilakukan dengan proporsional.
Sunak pun mengisyaratkan rangkaian serangan untuk menghantam target Houthi di Yaman masih bisa berlanjut.
ADVERTISEMENT
"Kami tetap siap mendukung kata-kata kami dengan tindakan," ucap Sunak.
Inggris dan AS meluncurkan serangan ke Yaman, demi membalas aksi Houthi di Laut Merah. Kelompok pemberontak itu kerap menyerang kapal-kapal di sana sebagai bentuk protes serangan Israel ke Gaza.
Meskipun diserang AS dan Israel, Houthi menegaskan tetap akan menyerang kapal di Laut Merah. Houthi menegaskan siap balas dendam aksi AS dan Inggris.