Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Risma soal Warga Oksibil Ngungsi ke Jayapura: Bukan Asli Papua, Sulit Dikontrol
16 Januari 2023 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Papua beberapa hari ini kembali bergejolak. Teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua membuat warga di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, mengungsi ke Jayapura, Papua — kedua kota dipisahkan jarak sekitar 280 km.
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya sudah menangani pengungsi. Pengungsi ditampung di balai milik Kementerian Sosial.
"Karena dia tersebar, rata-rata dia juga bukan orang Papua, jadi rata-rata mereka dari luar, mereka di keluarganya, tapi kita siapkan, sudah, kalau seandainya (mengungsi) — kemarin kalau enggak salah tiga pesawat, (pesawat) bukan dari TNI, ke Jayapura," kata Risma di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/1).
Risma mengatakan, jika warga ingin dipulangkan ke kampungnya masing-masing akan diatur. Namun, jika memilih mengungsi, Kemensos akan membantu.
Meski demikian, Risma mengakui sulit untuk mengumpulkan para pengungsi. Sebab, sebagian besar mereka bukan penduduk asli Papua.
"Jangan dibayangin kayak Cianjur. Karena dia kemudian nyebar ke mana-mana. Memang sebagian, rata-rata sebagian besar, hampir semua bukan penduduk asli Papua," ungkap Risma.
ADVERTISEMENT
"Iya, kita kesulitan untuk ngontrol, tapi kita sudah siapkan itu sewaktu-waktu dibutuhkan, itu enggak sekali, kok. Jadi malam jam 12 ada mereka perang antarsuku, kami langsung kirim ke sana, ada di Nabire, di mana-mana," lanjutnya.
Risma belum bisa memastikan berapa jumlah pengungsi yang ada saat ini. Sebab, sebagian dari mereka ada yang memilih kembali ke daerah asal masing-masing.
"Aku lupa, karena dia datang ke Jayapura terus pisah, ada yang kembali ke daerah masing-masing. Tapi kita punya datanya," pungkasnya.
Pada 11 Januari 2023, kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar sekolah dan Kantor Dukcapil Pegunungan Bintang di Oksibil. KKB juga menembak 6 orang tukang ojek dan tiga dia antaranya tewas tertembak dan dianiaya.
ADVERTISEMENT
Bupati Pegunungan Bintang Spey Bidana menjelaskan teror KKB mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah dan juga aktivitas perkantoran.