Riuh Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Pede Bilang: Saya Udah Lama Jadi 'Gubernur'

21 April 2024 2:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Partai Gerindra Dedi Mulyadi tiba di lokasi Rapimnas Gerindra, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Partai Gerindra Dedi Mulyadi tiba di lokasi Rapimnas Gerindra, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Riuh Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) semakin terasa. Tak cuma sang petahana Ridwan Kamil yang digadang bakal maju, Mantan Bupati Purwakarta dua periode Dedi Mulyadi tak mau ketinggalan.
ADVERTISEMENT
Di tengah riuh tersebut, Dedi berkelakar selama ini sudah menjadi "gubernur". Dedi disebut-sebut menjadi kandidat kuat, apalagi ia juga punya pengalaman maju di edisi sebelumnya.
"Selama ini saya sudah lama jadi 'gubernur', yaitu gubernurnya urang lembur (orang desa) karena saya dalam setiap hari harus memenuhi undangan warga di berbagai pelosok Jawa Barat," kata Dedi Mulyadi di Subang, dikutip dari Antara, Minggu (21/4).
Ia menyampaikan bahwa saat ini banyak orang yang tengah membicarakan Pilgub Jawa Barat 2024. Baginya kontestasi tersebut adalah sebuah peristiwa yang biasa saja dalam proses memilih pemimpin, yakni Gubernur Jabar.
"Saya sudah jadi 'gubernur' orang-orang susah karena dalam setiap hari saya harus melayani berbagai keluhan warga, mulai dari yang tidak punya beras, tidak punya seragam sekolah, tidak ada biaya berobat ke rumah sakit, rumahnya roboh, bahkan sampai urusan jodoh," kata politikus Partai Gerindra itu.
ADVERTISEMENT
Saat ini Dedi memilih tinggal dan membangun kampung halamannya yang kini dikenal dengan Lembur Pakuan.
Kampung tersebut ditata berdasarkan prinsip ramah lingkungan dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti areal persawahan, perikanan, peternakan, perkebunan hingga areal hutan kecil di tengahnya.
"Jadi urusan berbakti pada masyarakat dan hidup dengan berinteraksi di tengah masyarakat, bagi saya tidak perlu menunggu pemilihan gubernur karena tugas-tugas itu sampai hari ini saya sudah kerjakan," katanya.
Bagi Dedi, hal tersebut hanya urusan menunggu waktu agar memiliki porsi yang lebih luas dan alokasi anggaran yang lebih besar.
"Saya hanya tinggal menunggu waktu punya porsi yang lebih luas dan ada alokasi anggaran yang lebih besar agar orang lembur (orang desa) mendapat keadilan. Jalannya mulus, rumah rakyat miskinnya alus (bagus), aparat desa, RT sampai Linmas terurus tubuh mereka tidak kurus-kurus," katanya.
ADVERTISEMENT