Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rizal Ramli Kritik Pengamanan Mako Brimob: Kepalanya Harus Mundur
18 Mei 2018 19:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Kerusuhan napi teroris vs polisi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok awal pekan lalu, menuai kritik sejumlah pihak terkait lemahnya sistem pengawasan keamanan di sana. Kritik pun datang dari Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli.
ADVERTISEMENT
Rizal bahkan mempertanyakan sikap Irjen Pol Rudy Sufahriadi selaku Kakor Mako Brimob yang tidak mengundurkan diri. Sebab menurutnya, polisi tak berhasil mengatasi teror di markasnya sendiri. Banyak anggota disandera dan lima orang meninggal dunia.
"Memang aneh ya kejadian sebesar itu di Mako Brimob, Kepala Brimobnya tidak mengundurkan diri. Di seluruh dunia mereka mengundurkan diri sebagai rasa tanggung jawab," kata Rizal di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (18/5).
Rizal menyayangkan Rutan Mako Brimob yang harusnya punya sistem pengamanan baik, justru kalah disandera para napi teroris.
"Kok bisa markas polisi sedemikian hebat, sedemikian dahsyat dengan peralatan modern bisa ditahan, bisa disandera lebih 30 jam? Ini standar operasi yang sangat rendah dan menurut kami Kepala Mako Brimob harus mengundurkan diri," ucap Rizal.
ADVERTISEMENT
"Termasuk bos-bosnya di atas," imbuh dia.
Kerusuhan di Mako Brimob yang terjadi pada Selasa (8/5) lalu mengakibatkan lima polisi gugur dan beberapa lainnya luka-luka. Ada pun lima aggota Densus 88 yang tewas yakni:
1. Briptu Luar Biasa Anumerta Fandi Setio Nugroho
2. Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli,
3. Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas,
4. Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto, dan
5. Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi.