RK: Jabar Bisa Bikin PCR dan Rapid Test Sendiri, Lebih Canggih dari China

21 Juni 2020 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau prototipe ventilator buatan PT DI dan PT Pindad di Kota Bandung, Jumat (24/4). Foto: Yogi P/Humas Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau prototipe ventilator buatan PT DI dan PT Pindad di Kota Bandung, Jumat (24/4). Foto: Yogi P/Humas Jawa Barat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan segera memproduksi sendiri polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test. Ia mengklaim kedua alat test COVID-19 yang diproduksi Jabar bakal lebih canggih dari buatan China.
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan ITB dan Unpad dalam memproduksi PCR dan rapid test. Nantinya kedua alat tersebut juga akan didistribusikan ke daerah lain di luar Jawa Barat.
“Lalu yang akan kita umumkan minggu depan, kita bisa buat PCR dan rapid test sendiri. Dan ini, jadi ini akan kita buat sendiri dan lebih canggih dari yang dari Tiongkok. Ini khusus COVID-19 made-in Jabar. Insyaallah akan tolong kita sendiri. Kami juga akan bantu provinsi lain dan mungkin ekspor juga,” kata Ridwan Kamil dalam Webinar yang digelar CokroTV, Minggu (21/6).
Menurut Ridwan Kamil, selain permasalahan kesehatan, COVID-19 juga mengakibatkan terpuruknya sektor ekonomi. Ia menyebut, sebanyak 20 persen warga Jawa Barat telah diberikan bantuan. Hal itu untuk meringankan beban ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Masalah COVID-19 ini, 1,5 bulan pertama adalah masalah darurat kesehatan, lalu masuk ke darurat ekonomi yang harus kita cari solusinya. 20 persen warga Jawa Barat disubsidi, sekarang 63 persen,” ujar Ridwan Kamil.
“Kalau kami tidak lakukan tindakan, kami akan kena garis biru di mana kami akan resesi,” imbuh Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengungkapkan, selama pandemi terdapat 3 sektor ekonomi yang tidak terdampak. Ia pun mengimbau kaum milenial mulai masuk ke sektor tersebut.
“Industri pertanian, perikanan, dan kelautan itu paling tangguh. Ini dia tidak terdampak COVID-19. Buat para milenial saya imbau kembali ke desa, yang banyak COVID-19 di Jabodetabek, di kota. jadi slogannya tinggal di desa, rezeki kota, tapi fenomena mendunia,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
=====
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.