RSUP Sardjito Rawat 13 Anak yang Sakit Ginjal Akut, 6 Anak Meninggal

19 Oktober 2022 18:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Retno Palupi B.Med. Sc., M.Epid., M.Sc., Sp.A(K) dan dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A. dari RSUP Dr Sardjito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
dr. Retno Palupi B.Med. Sc., M.Epid., M.Sc., Sp.A(K) dan dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A. dari RSUP Dr Sardjito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Sepanjang Januari-Oktober RSUP Dr Sardjito merawat 13 anak yang menderita gagal ginjal akut. Dari jumlah tersebut 6 di antaranya meninggal dunia, 3 sembuh, dan 4 dirawat. Kasus meninggal terakhir terjadi hari ini yaitu anak 4 tahun dari Ngawi, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A menjelaskan bahwa peningkatan kasus gagal ginjal misterius tersebut terjadi pada September-Oktober di mana 6 dari 13 kasus terjadi di rentang waktu tersebut.
"Agustus mulai banyak. Akhir September ini tambah rujukan dari mana-mana," kata Kristia, Rabu (19/10).
Dijelaskan bahwa pihaknya mulai mengidentifikasi kasus dari bulan Juli di mana ada 10 kasus. Namun, dari IDAI meminta agar kasus di periode Januari hingga Juli dihitung di mana di rentang itu ada 3 kasus.
"Dari awal tahun itu ada tambahan tiga. Tetapi tiga itu gagal ginjal berat yang perjalanan cepat. Tetapi ketiganya memang berkaitan dengan infeksi Covid atau gangguan inflamasi berat setelah infeksi covid. Pasien waktu itu masuk dalam kategori itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tetapi karena ini perjalanannya cepat gitu maksudnya gagal ginjalnya baru berapa hari muncul sakit langsung gagal ginjal. Itu kan tidak lumrah," bebernya.
dr. Retno Palupi B.Med. Sc., M.Epid., M.Sc., Sp.A(K) dan dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A. dari RSUP Dr Sardjito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, untuk 10 kasus yang terjadi sejak Juli tidak ada indikasi ke arah inflamasi Covid-19.
"Untuk antigen yang positif dari 10 itu tidak ada. Kan, pasien kan juga sudah mendapatkan vaksin. Jadi zat kekebalan dalam tubuhnya tidak bisa menentukan oh ini infeksi Covid. Bisa juga dari vaksinnya, antibodinya positif hanya sedikit. Hanya 2-3 pasien yang antibodinya positif. Kalau lihat dari perjalanannya kok ya bukan (Covid). Makanya kita menunggu hasil pemeriksaan yang dikirim ke Jakarta," ujarnya
Jika dirinci, 13 kasus gagal ginjal akut ini sebanyak 3 kasus terjadi Januari hingga Juli, lalu 4 kasus Juli hingga september, dan 6 kasus dari September hingga Oktober.
ADVERTISEMENT
"Sebelum periode ini, sebelum Juli itu banyak pasien meninggal," katanya
Pakar Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito dr. Retno Palupi B.Med. Sc., M.Epid., M.Sc., Sp.A(K) menambahkan bahwa soal berapa lama perawatan di kasus pasien meninggal menurutnya bervariasi. Ada yang cepat ada yang lambat.
"Ada yang memang cepat. Ada yang tiga hari ada yang seminggu. Sangat bervariasi satu pasien dengan yang lainnya," kata Retno.
Infografik Gejala Gangguan Ginjal Misterius. Foto: kumparan