RTMS, Alat Canggih Jasa Marga Hadapi Mudik Lebaran 2017

12 Juni 2017 20:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arus balik di tol Cikampek KM 12 (Foto: Risky Andrianto/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Arus balik di tol Cikampek KM 12 (Foto: Risky Andrianto/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Pada mudik lebaran 2017 ini, PT Jasa Marga (Persero) melakukan beberapa antisipasi dalam menghadapi kepadatan mudik lebaran. Salah satunya, menyediakan alat RTMS (Road Traffic Microwave System).
ADVERTISEMENT
Menurut Raddy R Lukman, VP Divisi Operation Management Jasa Marga, RTMS merupakan alat canggih yang digunakan sebagai early warning dalam meminimalisasi kepadatan kendaraan saat melintasi jalur tol. Nantinya data kepadatan dari RTMS akan digunakan pihak kepolisian untuk mengalihkan jalur padat tersebut keluar tol.
"RTMS ini merupakan early warning nya Jasa Marga, yang dulu masih manual pemantauannya secara visual saja, sekarang ini bisa di amati kepadatan kecepatan secara real time. Sehingga wasit (kepolisian) nanti bisa memantau datanya dari situ dan akan melakukan tindakan (pengalihan jalur) dengan tepat tidak menunggu sudah menumpuk baru di atur," jelas Raddy, di kantor Jasa Marga, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (12/6).
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Direktur Operasinal II Jasa Marga, Subkati Syukur, menjelaskan alat RTMS ini merupakan alat baru yang digunakan oleh pihak Jasa Marga dalam mengamati tingkat kecepatan kendaraan dan kepadaan kendaraan di jalan tol selama mudik lebaran mendatang, RTMS sudah dipasang di lima titik, mulai dari Cikunir hingga Palimanan.
Contraflow di dalam tol atasi macet. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Contraflow di dalam tol atasi macet. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Yang beda tahun lalu sama sekarang. Sekarang kita sudah menggunakan RTMS di titik-titik yang dilwati oleh para pemudik. Di mana titik-titik tersebut akan terhubung langsung RTMS milik Korlantas, Sudah ada lima titik, mulai dari Cikunir sampai setelah Palimanan," ujar Subakti.
Jika tingkat kecepatan kendaraan yang terukur oleh RTMS di bawah 40 km/ jam, menandakan ada tingkat kepadatan di ruas jalur tol tersebut. Pihak wasit dari Korlantas akan menindaklanjuti hasil pantauan RTMS dengan melakukan pengalihan jalur ke luar tol.
ADVERTISEMENT
"Jika data sudah menunjukkan bahwa akan terjadi kepadatan, kecepatannya sudah mulai menurun di bawah 40 km/ jam sekitar 30-20an itu nantinya di kepolisian sudah mulai mengalihkan. Dialihkan oleh wasitnya dari korlantas," imbuh Subakti
Subakti yakin alat RTMS akan membantu secara tepat dalam mengantisipasi kepadatan kendaraan di jalan tol saat arus mudik lebaran nanti.
"Harus berjalan, alat canggih ini," pungkas Subakti.