Rumah Dinas Tergenang Lumpur Banjir Bandang, Bupati Luwu Utara Mengungsi

17 Juli 2020 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.  Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ratusan rumah tergenang air bercampur lumpur akibat bencana alam banjir bandang di enam kecamatan, salah satunya yang terparah di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Dari ratusan rumah itu, ternyata termasuk rumah dinas Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Akibatnya, Indah juga ikut mengungsi.
"Saya ikut mengungsi, karena rujab (rumah jabatan atau rumah dinas) juga dimasuki air campur lumpur," kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Jumat (17/7).
Indah menceritakan karena saat ini rumahnya tersebut tidak layak dihuni atau ditinggali, dia bersama keluarganya terpaksa harus ikut mengungsi juga, seperti masyarakat lainnya.
Warga korban banjir bandang menjemur baju di lokasi pengungsian di Perbukitan Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7). Foto: Abriawan Abhe ANTARA FOTO
Hanya saja, Bupati Indah tidak mengungsi di tempat pengungsian yang disediakan bersama masyarakat lainnya. Bupati Indah mengungsi di rumah salah satu aparat pemerintah.
"Saya mengungsi di rumah aparat pemerintah, yang kebetulan tidak terlalu jauh juga. Kebetulan di sana juga relatif aman," ucap Indah.
Anak-anak korban banjir bandang memilih pakaian layak pakai saat mengungsi di kawasan kantor Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
Berdasarkan laporan hasil OPS SAR hingga Kamis 16 Juli 2020 pukul 14.30 WITA, warga yang menjadi korban banjir bandang itu tercatat sebanyak 1.590 orang. Rinciannya, terluka atau sakit sebanyak 1.542 orang, meninggal dunia sebanyak 32 orang dan dalam pencarian sebanyak 16 orang.
ADVERTISEMENT

Data Korban Banjir Bandang Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang Meninggal

1. Gandi (L/35) Pontanden -> RS Andi Jemma
2. Askar (L/49) Pontanden -> RS Andi Jemma
3. Nahmu (L/47) Radda -> RS Hikmah
4. Dra. St. Wahyu (P/63) Sapek -> RS Andi Jemma
5. Sabarina (P/56) Pontanden -> RS Andi Jemma
6. A. Nina Saad (P/23) Pontaden ->
7. Mahmud (L/47) Radda -> RS Hikmah
8. Disya (10) Masamba -> RS Hikmah
9. Amri (L/43) Bone Tua -> RS Hikmah
10. Muh. Idris(L/85) Massamba Affair -> RS Hikmah
11. Putra Adrean (L/18) Petambua -> RS Hikmah
12. A. Nabil Wais - Pontaden RS. A. Djemma.
13. Yanti (P/28) Radda
ADVERTISEMENT
14. Nurmiati (P/50) Radda
15. Marwiah (P/60) Radda
16. Baharuddin Pelot (P/70 Thn) Radda.
17. Zaenab (P/2,5) Radda
18. M. Taufik (L) Patila
19. Nurul Ashari (P/34) Radda
20. Arkam (L/45) Masamba
21. Fatmawati (P/40) Radda
22. Hadera (P/60) Laba/Radda
23. Sadya (P/60) Petambua
24. Kandolo (L/43) Petambua.
25. NN (Patila) Blm identifikasi
26. NN (Radda) Blm Identifikasi
27. NN (Radda) Blm Identifikasi
28. NN (L/dewasa) Desa Meli Blm Identifikasi
29. NN (P/dewasa) Desa Radda Blm Identifikasi
30. NN (P/dewasa) Blm Identifikasi
31. Ny. Jaungan (P/60) Sabbang
32. Ny. Salem (P/75) Sabbang
*Data korban dalam pencarian :
1. Nia P/40 Petambua
2. Al Fatah L/3 Petambua
3. Irama P/6 Petambua
ADVERTISEMENT
4. Akib koro L/50 Petambua
5. Muh. Toyib L/ Petambua
6. Botta L/51 Petambua
7. Tarima P/52 Radda
8. Denna P/50 Radda
9. Salam L/40 Meli
10. Hendra L/3 Radda
11. Khaisan P/3 pembibitan sawit.
12. Afni P/13 Radda
13. Cirra P/18 Radda
14. Papa megi/Saparudin L/40 Masamba.
15. Riski L/23 Radda.
16. Ustad Anas L/23 Masamba
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)