Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Puluhan orang menyerang dan merusak sebuah rumah yang berada di Lingkungan Romanga, Balang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Senin (15/5) pagi. Rumah itu disebut-sebut milik orang pintar alias dukun.
ADVERTISEMENT
Rumah tersebut dirusak dengan dilempari batu, dipukul kayu hingga menggunakan senjata tajam. Tak hanya membuat rumah tersebut hancur, massa juga telah melukai seorang ibu rumah tangga bernama Ente (39), yang tak lain istri dari pemilik rumah.
Kapolsek Binamu, Iptu Baharuddin mengatakan diperkirakan sebanyak 50 orang mendatangi dan merusak rumah tersebut. Mereka ke lokasi kejadian menggunakan empat unit mobil dan belasan motor.
"Benar, kejadiannya pagi tadi. Kelompok massa melakukan pengerusakan rumah," kata Baharuddin kepada kumparan, Senin (16/5).
Baharuddin mengatakan, puluhan massa tiba-tiba mendatangi rumah itu. Mereka kemudian masuk rumah, langsung melakukan pengerusakan menggunakan batu hingga senjata tajam. Akibatnya, perabotan hingga dinding rumah yang terbuat dari tripleks dan seng hancur berat.
Tak hanya merusak, puluhan massa juga sempat menganiaya Ente, istri dari pemilik rumah itu. Ente mengalami luka akibat senjata tajam dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pada saat kejadian, sang dukun tidak ada di rumah.
"Mereka melempari rumah itu dengan batu dan juga parang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui motif dari pengerusakan rumah itu. Polisi sebut, tengah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa saksi.
Tetapi, polisi tak menampik jika pemilik rumah itu adalah orang pintar (dukun). Banyak orang yang datang berobat selama ini.
"Iya, pemilik rumah (suami-istri) itu dukun. Orang pintar obati sakit orang," ujar dia.
Hingga saat ini, polisi masih berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi serangan susulan. Akibat pengerusakan itu, korban diperkirakan merugi hingga Rp50 juta.