Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Berkaitan dengan Pelaku Penembakan Massal

29 Maret 2024 10:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, Senin (18/3/2024). Foto: Maxim Shemetov/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, Senin (18/3/2024). Foto: Maxim Shemetov/Reuters
ADVERTISEMENT
Rusia mengatakan pihaknya mempunyai bukti bahwa pelaku penembakan massal yang brutal di gedung konser Moskow berkaitan dengan Ukraina, Kamis (28/3). Amerika Serikat (AS) menyebut klaim itu tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
Presiden Vladimir Putin, bersama dinas keamanannya, terus menuduh keterlibatan Kyiv dan negara-negara Barat dalam serangan Jumat (22/3) lalu. Rusia tetap berkukuh menuding Ukraina dkk meskipun afiliasi ISIS telah mengaku bertanggung jawab.
Putin mengatakan bahwa 11 orang ditahan setelah orang-orang bersenjata menyerbu Balai Kota Crocus, membakar gedung, dan menewaskan sedikitnya 143 orang, Sabtu (23/3).
“Sebagai hasil kerja sama dengan para teroris yang ditahan, pemeriksaan perangkat teknis yang disita dari mereka dan analisis informasi mengenai transaksi keuangan, bukti hubungan mereka dengan kaum nasionalis Ukraina telah diperoleh,” kata Komite Investigasi Rusia, Kamis (28/3), seperti dikutip dari AFP.
Tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia, Minggu (24/3/2024). Foto: Shamil Zhumatov/REUTERS
Rusia menuduh para tersangka telah menerima sejumlah uang dan mata uang kripto dari Ukraina. Mereka juga mengatakan adanya keterlibatan pihak lain dalam pendanaan para teroris dan mengeklaim telah mengidentifikasi penyokong itu.
ADVERTISEMENT
"Penyidik akan meminta pengadilan untuk menahan mereka," tambahnya.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby. Foto: Mandel Ngan/AFP
Ukraina dan sekutu Baratnya mencap tuduhan Rusia tidaklah masuk akal.
"Paman saya sering mengatakan bahwa penjual pupuk kandang terbaik sering kali membawa sampel kotorannya di dalam mulut mereka," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, kepada AFP, Kamis (28/3).
“Para pejabat Rusia tampaknya merupakan penjual pupuk yang cukup baik,” lanjut Kirby, mengecam propaganda omong kosong Rusia.