Saat Andika Perkasa Berbincang dengan Anggota US Army yang Jago Bahasa Indonesia

31 Agustus 2021 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Latihan menembak dan medis prajurit TNI AD dan US Army dalam Garuda Shield 2021 di Indonesia. Foto: 25th Infantry Division
zoom-in-whitePerbesar
Latihan menembak dan medis prajurit TNI AD dan US Army dalam Garuda Shield 2021 di Indonesia. Foto: 25th Infantry Division
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu TNI AD melaksanakan latihan gabungan dengan Angkatan Darat Amerika Serikat atau US Army yang bertajuk Garuda Shield. Dalam latihan tersebut, terekam sejumlah aktivitas pasukan kedua negara serta keakraban di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang mendapat sorotan adalah seorang personel US Army yang fasih berbahasa Indonesia.
Sersan H. Fairchild, atau yang akrab disapa Halima merupakan penerjemah US Army yang lancar berbahasa Indonesia. Sebelum datang sebagai salah satu personel Garuda Shield, ia sudah mempelajari bahasa Indonesia selama satu tahun.
"Ini pertama kali saya bertugas di sini dan ini pertama kali saya datang ke sini dan saya senang sekali karena bisa datang ke sini. Saya bisa belajar banyak dan saya bisa menggunakan bahasa yang saya pelajari. Saya juga bertemu dengan berbagai orang dari berbagai pulau dan saya akan bertugas dengan TNI AD," ujar Halima dalam video yang diunggah akun instagram TNI AD, Selasa (31/8).
ADVERTISEMENT
Ia juga bercerita tentang pengalamannya berbicara dengan bahasa Indonesia. Banyak yang tak menyangka, ada seorang US Army yang ternyata fasih berbahasa Indonesia.
"Pertama kali saya bertemu dengan TNI AD, saya berkata 'oh, saya bisa bicara bahasa Indonesia', dan mereka berkata, 'what? Anda kulit putih tapi bisa bahasa indonesia?' Tetapi ini kesempatan yang baik sekali," jelasnya.
Sebagai penerjemah, ia kerap diajak ke dalam rapat penting antara TNI AD dan US Army. Apabila ada kosakata yang sulit maka ia hadir untuk memberikan penjelasan.
"Saya akan terjemahkan karena ada kosakata yang sulit, itu akan saya terjemahkan dan mencari kosakata yang lebih baik untuk menjelaskan itu," ucap dia.
Upacara Penutupan Latma Garuda Shield ke-15. Foto: Dispen TNI AD
Halima juga menceritakan pengalamannya pertama kali bertemu dengan KSAD Jenderal Andika Perkasa. Ia mengaku cukup gugup karena Andika selaku KSAD dianggap sebagai sosok yang penting sekali.
ADVERTISEMENT
"Tapi beliau baik sekali, dia ramah dan mau bertemu dan berkenalan dengan saya. Saya pikir itu kesempatan baik," katanya.
Andika juga mengajak Halima untuk bertemu dengan istrinya, Diah Erwiany, yang beberapa kali ikut meninjau latihan Garuda Shileld. Mereka berbincang cukup lama mengenai budaya dan bahasa Indonesia.
Upacara Penutupan Latma Garuda Shield ke-15. Foto: Dispen TNI AD
Saya berharap setelah wabah corona saya bisa datang lagi, saya pergi ke pulau karena saya ingin melihat pulau, kebudayaan, dan orang yang berbeda. Saya ingin belajar dan berkumpul dengan orang," harapnya.
Satu kota yang paling ingin ia kunjungi adalah Yogyakarta. Karena menurutnya, kota tersebut sangat menarik apabila dinilai dari banyaknya situs bersejarah yang masih dilestarikan.
"Saya ingin ke yogyakarta karena secara sejarah cukup menarik. karena masi ada keraton dan menurut saya itu menarik sekali," tutupnya.
ADVERTISEMENT