Said Aqil Serukan Hormati Rizieq, Din Syamsuddin Bicara soal UAS

31 Oktober 2019 18:42 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizieq Syihab dalam Aksi 212. Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani
zoom-in-whitePerbesar
Rizieq Syihab dalam Aksi 212. Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyerukan umat Islam menghormati Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dalam istigasah atau doa bersama meminta keselamatan untuk bangsa, pada Rabu (30/10).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, menyambut baik seruan itu sebagai pernyataan yang mencerahkan. Bahkan, kata Din, pernyataan itu bernada fatwa dan menggunakan istilah fikih yakni wajib --hukum Islam yang jika tidak dilaksanakan pelakunya akan berdosa.
"Saya sangat bersetuju (muwaffiq kull al-ittifaq), dan sangat menghargai (highly appreciated) dengan pernyataan tersebut," ucap Din dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10).
Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu menuturkan pernyataan Said Aqil wajib diperhatikan, tidak hanya oleh kaum Nahdliyin (NU), tapi juga oleh seluruh umat Islam. Bahkan umat agama-agama lain, tak terkecuali oleh pemerintah atau pemangku amanat.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin. Foto: Dok. Din Syamsuddin
"Memang seyogyanya kita semua sebagai bangsa cinta damai dan keadilan harus menghormati hak dan martabat para tokoh agama, apa pun agama mereka. Sebagai umat Islam harus pula menghormati para ulama, siapa pun mereka dan apa pun mazhab pemikirannya," beber Din Syamsuddin.
ADVERTISEMENT
Din menyebut, sikap cenderung mengafirkan atau memandang sesat pihak lain, termasuk menuduh pihak lain secara pejoratif seperti radikal merupakan sikap yang tidak arif bijaksana dan bukan merupakan bentuk moderasi beragama.
"Wawasan wasathiyah (moderat -red) yang mengedepankan antara lain tasamuh atau toleransi, perlu mengejawantah dalam sikap penuh hikmat kebijaksanaan dalam kemajemukan dan keberagaman yakni dengan menghargai orang lain," terang Din.
Islam mengajarkan, antarumat berbeda agama berlaku ”lakum dinukum waliyadin” (bagimu agamamu, bagiku agamaku). Tapi bagi sesama muslim, walau berbeda aliran atau organisasi sehingga berbeda pemahaman keagamaan, bisa berlaku analoginya ”lakum ra’yukum, wali ra’yi” (bagimu pendapatmu, bagiku pendapatku), tapi kita tetap bersaudara seiman.
Namun, Din mengingatkan selain Rizieq, juga penting menyebut nama Ustaz Abdul Somad (UAS) yang beberapa waktu terakhir ramai karena ada sekelompok orang yang menolak ceramahnya.
ADVERTISEMENT
"Selain wajib menghormati Habib Rizieq Syihab, hormati pula Ustaz Abdul Somad, atau Ustaz Adi Hidayat, dan para tokoh agama lain," ucap Din.
"Kriminalisasi tokoh agama (ulama, pendeta, pedanda, atau bikkhu), dan kecenderungan labelisasi apalagi dengan generalisasi adalah pendekatan yang kontra-produktif terhadap perwujudan kerukunan bangsa, integrasi dan integritas nasional," pungkas Din Syamsuddin.
Respons Menag Fachrul Razi
Menteri Agama Fachrul Razi di acara Konsolidasi perencanaan pencapaian dan misi Presiden serta sasaran dan target indikator bidang PMK dalam RPJM 2020-2024. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menteri Agama Fachrul Razi, tak banyak berkomentar soal seruan Said Aqil agar Habib Rizieq dihormati sebagai ulama Islam. Dia bicara secara umum penghormatan itu diberikan proporsional saja.
“Kan semua orang dihormati sesuai anunya saja, sesuai proporsional. Orang kalo dia katakanlah levelnya begini, kebersihan hatinya begini lain lagi,” kata Fachrul usai rapat percepatan di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT
Meski dihormati, namun mantan Wakil Panglima TNI itu menolak jika Rizieq membawa paham khilafah yang sangat ditentang oleh Fachrul.
“Kalau khilafahnya kita enggak ada pilihan, tidak ada khilafah di Indonesia,” kata Fachrul.
“Kalau bersahabat, silaturahmi (dengan habib rizieq) kan ndak ada masalahnya,” imbuhnya.