Said Iqbal Usai Diperiksa Kasus Hoaks Ratna: Sudah Jangan Diperpanjang

9 Oktober 2018 20:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (kanan) menjalani pemeriksaan terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (9/10). (Foto: Aprillio Akbar/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (kanan) menjalani pemeriksaan terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (9/10). (Foto: Aprillio Akbar/Antara)
ADVERTISEMENT
Presiden KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Said Iqbal telah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait kasus hoaks penganiayaan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet.
ADVERTISEMENT
Usai menjalani pemeriksaan, Said mengaku dirinya hanya sebagai jembatan bagi Ratna untuk menceritakan dugaan penganiayannya kepada Prabowo Subianto pada 2 Oktober lalu.
Namun setelah dugaan penganiayaan itu ternyata hanya karangan Ratna, Said meminta kepada seluruh masyarakat baik yang mendukung Prabowo maupun Jokowi untuk tidak memperpanjang masalah hoaks tersebut. Ia meminta masyarakat untuk fokus membantu penanganan gempa di Sulawesi Tengah ketimbang meributkan soal hoaks Ratna.
"Sudahlah kita sudah mengalami persoalan menghadapi gempa ada persoalan serius tentang kemanusiaan ini. Belakangan hari kita sudah tahu tentang kebohongan Ratna Sarumpaet, tidak ada goreng-gorengan itu, saya minta hentikan," ujar Said di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (9/10).
Said Iqbal menjawab pertanyaan wartawan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Said Iqbal menjawab pertanyaan wartawan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Dalam pemeriksaan selama 7 jam tersebut, Said mengaku dicecar sebanyak 23 pertanyaan. Ia tidak menerima tekanan dan pemeriksaan ia jalani dengan suasana santai.
ADVERTISEMENT
Said mengatakan, 23 pertanyaan yang ditanyakan oleh penyidik berkaitan dengan apa yang diketahui olehnya terkait dengan hoaks penganiayaan terhadap Ratna yang terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (21/9) malam.
"Semua sudah saya jelaskan secara singkat apa yang saya ketahui kepada penyidik," ucap Said.
Lebih lanjut, Said menegaskan dalam kasus hoaks Ratna ini tidak ada skenario dari tim Prabowo-Sandi. Sehingga, lanjut Said, kubu Prabowo-Sandi juga menjadi korban dari hoaks Ratna.
"Tidak ada skenario dari tim Prabowo-Sandi untuk melakukan upaya apapun. Makanya belakangan kita tahu ada drama kebohongan Ratna Sarumpaet, sudahlah banyak hal yang harus kita pikirkan dalam bangsa ini, tragedi kemanusiaan bencana alam terus-menerus," pungkas Said.
ADVERTISEMENT