Saksi Ahli Sebut Foto baladacintarizieq Asli Tanpa Rekayasa

15 Mei 2017 20:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Firza Husein. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Firza Husein. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Polda Metro Jaya memanggil saksi ahli untuk meneliti keaslian foto dalam kasus baladacintarizieq. Saksi menyimpulkan, foto tersebut asli.
ADVERTISEMENT
"Disimpulkan bahwa fotonya yang diserahkan oleh penyidik untuk diperiksa di tim Inafis adalah asli dan bukan rekayasa," ujar ahli face recognition inafis Polri, Hery Cahyono, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (15/5).
Hery menjelaskan metode penelitian yang ia lakukan. Dia menggunakan 3 aplikasi face recognition untuk mendeteksi keaslian foto tersebut. Hery membandingkan foto-foto dalam situs baladacintarizieq yang disimpan dalam tiga keping CD yang diserahkan penyidik kepada dirinya.
"Jadi kita bandingkan pada saat tanggal 4 Februari kita adakan pemeriksaan secara langsung kita memotret wajah dari FH kita bandingkan gunakan sistem yang ada di kami," bebernya.
ADVERTISEMENT
Dia menggunakan sistem algoritma geometrik wajah. Dari sistem tersebut, terdeteksi bahwa foto dalam baladacintarizieq identik dengan aslinya. Meskipun saat diperiksa Firza Husein menggunakan kerudung, sistem tersebut dapat mendeteksi dengan baik.
"Ketika wajahnya berbeda adalah orang berbeda, secara sistem akan menolak," kata Hery.
Hery Cahyono, Ahli Inafis Polri. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hery Cahyono, Ahli Inafis Polri. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
"Saya tekankan algoritma geometri wajah ini mendeteksi, jadi mungkin nanti secara detail ada sistem yang memetakan yang meskipun berkerudung secara sistem bisa membaca," imbuhnya.
Hery juga mengambil beberapa sudut atau angle yang berbeda untuk meningkatkan akurasi. Saat itu Firza sedang syok, namun pihaknya tetap mengambil banyak gambar.
"Kita dapat delapan foto. Kita dapat identitas itu," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain sistem geometrik yang dapat mendeteksi secara fisik dan digital, pihaknya juga menggunakan sistem searching. Dalam sistem searching, saat foto seseorang dimasukkan, langsung akan terkoneksi dengan database dan melakukan pencarian.
"Dan kebetulan di Firza itu muncul di database e-KTP. Jadi saya yakin sekali," tegasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menggunakan aplikasi bio finder dan adobe photoshop. Untuk memperbesar identifikasi pixel sambungan dan tingkat kerapatan, Hery menggunakan Photoshop tingkat CS 6.
"Kita aplikasi ada yang develop, ada yang beli sesuai dengan keinginan kita. Kita khusus kepolisian," tuturnya.
Hery menjelaskan, bio finder mencocokan dengan menggunakan foto dan live video. Fitur ini dapat melakukan pencarian dengan kecepatan tinggi meksipun dengan beberapa wajah.
ADVERTISEMENT
"Banyak saya temukan indikasi-indikasi keaslian dari warna kulit kemudian proporsional ukuran dan efek pencahayaan. Ketika dia searah dan sinkron kan kelihatan," tuturnya.
Rencananya, Selasa (16/5), polisi akan kembali memeriksa Firza Husein. Dia akan ditanya keterlibatannya dalam kasus ini.