Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Saksi Bom St Petersburg: Wajah-wajah Berdarah dan Terbakar
4 April 2017 9:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 11 orang tewas dan 43 lainnya terluka saat bom meledak di sebuah gerbong kereta kota St Petersburg, Rusia, Senin (3/4). Para korban luka mengisahkan horor yang mereka saksikan dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
Menurut saksi mata yang dikutip Reuters, usai bom meledak pada 2.40 pintu gerbong hancur dan asap memenuhi kereta. Para korban tewas dan luka bergeletakan di dalam gerbong dan peron di stasiun Sennaya Ploshchad. Puing-puing kereta berhamburan di peron stasiun.
"Saya melihat asap, massa berlarian ke eskalator, di dalam gerbong orang-orang berdarah. Ada darah di wajah mereka, pakaian. Banyak yang menangis," kata saksi mata, Leonid Chaika kepada Reuters.
Kebanyakan korban menderita luka atau terbunuh akibat pecahan kaca atau serpihan benda tajam di dalam bom yang meledak di gerbong. Ledakan di ruang sempit membuat efek kehancuran lebih besar.
"Orang-orang berdarah, rambut mereka terbakar. Asap keluar dari gerbong, kami diminta keluar karena kereta berhenti. Pacar saya ada di gerbong di sebelah ledakan. Dia gemetar, saat keluar, dia menyaksikan para korban termutilasi," ujar seorang saksi lainnya, dikutip dari stasiun televisi Rusia, Life.
ADVERTISEMENT
Saksi lainnya, Anna Sventik, berada di kereta yang melintasi stasiun tempat bom meledak. Dia mengaku menyaksikan pemandangan yang mengerikan.
Baca juga: Daftar Panjang Serangan Teroris di Rusia
"Kereta kami melambat, dan seorang wanita berteriak saat dia melihat orang-orang tergeletak di peron, menghitam, beberapa tanpa pakaian, terbakar. Sangat menakutkan," ujar Sventik dikutip Reuters.
Penyelidikan masih dilakukan terkait pengeboman ini. Diduga kuat pelaku pengeboman adalah kelompok Islam radikal. Saat peristiwa terjadi, Presiden Rusia Vladimir Putin tengah berada di St Petersburg dan langsung menuju tempat kejadian.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini