news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saling Klaim Airlangga-Bamsoet soal Dukungan Pengurus Daerah di Munas

25 November 2019 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri).  Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Kurang dari dua pekan, Golkar akan memilih ketua umum yang bakal memimpin selama lima tahun ke depan. Nasib Golkar ini akan ditentukan dalam Munas pemilihan ketum di Jakarta pada 3-6 Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah kandidat yang maju menjadi caketum, antara lain Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, dan yang terakhir menyatakan maju Agun Gunandjar. Dari kelima calon tersebut, Airlangga dan Bamsoet bisa dibilang menjadi kandidat terkuat.
Lalu, bagaimana peta dukungan pengurus daerah kepada Airlangga dan Bamsoet? Jauh-jauh hari sebelum munas kedua kubu, baik Airlangga maupun Bamsoet sudah saling mengklaim mengenai dukungan pengurus daerah, baik pengurus DPD I tingkat provinsi maupun DPD II tingkat kabupaten/kota.
Munas pemilihan ketum Golkar bisa ditentukan melalui musyawarah atau voting. Para pemilik suara adalah 34 pengurus DPD I, 514 pengurus DPD II, 1 suara DPP, 1 suara Dewan Pembina dan 10 ormas sayap Golkar.
ADVERTISEMENT
Bamsoet mengaku didukung DPD II (kabupaten/kota) Golkar sementara Airlangga didukung DPD I (Provinsi) Golkar.
Ketua MPR terpilih periode 2019-2024 Bambang Soesatyo berjabat tangan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ketua DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia yang juga loyalis Airlangga menanggapi santai. Dia menganggap klaim itu sebagai hal yang biasa.
"Saya kira kan kalau klaim bisa saja, saya juga bisa klaim. Saya mau maju didukung oleh 400 suara bisa saja kan. Ahmad Doli Kurnia Tanjung mau maju karena didukung 415 DPD II," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11)
Meski demikian, Politikus asal Medan itu menegaskan, saat rapimnas pekan lalu, 34 pengurus DPD I Golkar telah menyatakan dukungan kepada Airlangga. Dia menyakini dukungan DPD I juga akan diikuti oleh dukungan DPD II.
"Perlu kawan-kawan catat kemarin di rapat pimpinan nasional itu hampir semua DPD I itu menyatakan dukungan kepada Pak Airlangga dan apa yang disampaikan ketua DPD I itu pastilah sudah melalui mekanisme resmi formal melalui keterlibatan DPD II," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi II DPR itu mencontohkan, dia yang kini juga merangkap Ketua DPD I Golkar Sumut itu mengaku sudah berdialog dengan 34 Kabupaten Kota (DPD II) yang ada di Sumut untuk memastikan dukungan kepada Airlangga.
Ketua GMPG, Ahmad Doli Kurnia Foto: Kelik Wahyu/kumparan
"Bahkan dengan melibatkan pimpinan kecamatan. Dan itu mereka tuangkan dalam surat resmi hasil rapat melibatkan kecamatan, pimpinan-pimpinan di kabupaten/kota. Disampaikan ke provinsi-provinsi menyampaikan, melakukan rapat pimpinan daerah dan akhirnya kami menyampaikan sikap seperti itu," ujarnya.
Bambang Soesatyo sendiri mengklaim, hingga kini, dukungan DPD pemilik suara sudah lebih dari 367 dari total 560 suara. Bamsoet mendapat banyak dukungan suara dari pengurus DPD II tingkat kabupaten/kota. Dia masih menanti perkembangan dukungan untuknya, apakah meningkat atau sebaliknya.
ADVERTISEMENT
"Dukungan DPD alhamdulillah sudah lebih dari 367 yang memiliki suara di daerah. Ya kita liat nanti perkembangan selanjutnya," ujar Ketua MPR itu, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11).
Doli meminta agar Bamsoet tak memecah belah antara DPD I dan DPD II Golkar yang menurutnya saat ini sudah baik.
"Janganlah Pak Bambang Soesatyo itu atau timnya mencoba mengadu domba antara DPD I dengan DPD II. Hubungan dengan hubungan DPD provinsi dengan kabupaten kota selama ini cukup cukup baik. Indikasinya sederhana kalau tidak baik pasti kita tidak mendapatkan sekian kursi di pemilu kemarin," ujarnya.
Peta dukungan ini tampaknya berpengaruh terhadap mekanisme pemilihan ketum munas. Kubu Airlangga ngotot meninginkan pemilihan ketum dilakukan dengan musyawarah. Dengan sistem ini, maka banyaknya dukungan suara tak akan pengaruh banyak asalkan sudah bisa "diamankan." Sementara itu, kubu Bamsoet ingin pemilihan ketum melalui mekanisme voting.
ADVERTISEMENT
Bamsoet menyatakan, jika memang percaya diri dengan dukungan pengurus daerah, mengapa Airlangga harus takut dengan mekanisme voting di Munas Golkar.