Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Sandi Setuju Nama OK Otrip Diubah: Brandnya Harus Lebih Kuat
2 Oktober 2018 16:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sandi setuju dengan rencana tersebut, sebab program OK Otrip saat itu digagas hanya untuk integrasi angkot dengan TransJakarta. Sementara itu, proyek angkutan massal seperti LRT dan MRT akan selesai pada 2019 sehingga membutuhkan nama baru.
"Sudah (dengar), dan saya setuju sekali karena OK Otrip itu dulu uji coba. OK Otrip itukan singkatannya One Karcis One Trip, jadi satu karcis satu perjalanan. (Tapi) sekarang sudah ada LRT waktu kita mulai dulu belum ada LRT. Terus sekarang sudah ada MRT," kata Sandi di Thamrin City, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Sandi berharap, nama baru pengganti OK Otrip bisa lebih kuat dan merepresentasikan sistem integrasi angkutan umum massal di Jakarta. Sehingga nantinya, minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum massal lebih meninggkat seiring dengan kehadiran MRT dan LRT.
ADVERTISEMENT
"Memang harus dicari suatu brand yang kuat, sekuat OK Otrip, yang bisa menyampaikan bahwa ini adalah integrasi transportasi dan program yang melakukan transformasi di sistem transportasi," kata Sandi.
Meski sudah tidak lagi menjadi Wagub DKI, Sandi mengatakan akan tetap mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan dalam mewujudkan sistem integrasi angkutan umum massal di Jakarta. Ia bersedia apabila diminta masukan oleh Anies agar program integrasi MRT, LRT, TransJakarta, hingga angkot berjalan dengan maksimal.
"Kita sama-sama mas Anies, karena saya sudah tidak di DKI ya saya sangat mendukung dan Pak Anies pasti punya pertimbangannya. Kita ingin melakukan FGD apa yang bisa melambangkan integrasi ini, dari LRT, MRT sampai ke angkot," tutup Sandi.
ADVERTISEMENT