Sandi soal Hoaks Video Sambutan Anies: Jangan Memecah Belah Masyarakat

27 Juli 2018 12:09 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menemui wartawan di Balai Kota. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menemui wartawan di Balai Kota. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta masyarakat untuk berhenti memecah belah antara satu dengan yang lain dengan menyebar hoaks. Hal tersebut diungkapkan Sandi untuk menanggapi beredarnya video pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peresmian Lapangan Banteng terkait merancang dan menyiapkan grand design dari nol.
ADVERTISEMENT
"Sudahlah, kita jangan terlalu memecah belah keadaan ini. Pak Anies berusaha untuk merangkul semua, mari kita apresiasi dan kita jangan terlalu taruh semua hal itu dalam mikroskop yang berpotensi untuk saling sikut, saling menjatuhkan," kata Sandi di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat (27/7).
Sandi memastikan Pemprov DKI Jakarta akan merangkul semua pihak. Karena ia menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelayan seluruh masyarakat.
“Pak Anies sudah dan kami terus akan berusaha merangkul. Sekarang ini kita memimpin DKI bukan hanya untuk sekelompok masyarakat, tapi untuk seluruh masyarakat,” tegasnya.
Sandi pun enggan mengomentari lebih jauh soal video pidato Anies yang dipotong sehingga menghilangkan konteksnya secara keseluruhan. Ia juga menyebut tidak akan melaporkan hal ini ke polisi.
ADVERTISEMENT
“Enggaklah (melaporkan pelaku). Sudahlah, kita tahu buat saya ini elemen-elemen yang merusak bangsa kita, persatuan kita. Apalagi kita mau Asian Games mesti bersatu ini. Bersatu saja belum tentu menang, apalagi terpecah belah. Intinya saya mau sampaikan itu, bersatu saja belum tentu sukses apalagi kalau terpecah belah,” tuturnya.
Foto udara Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (23/7).  (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (23/7). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Warga teriakkan "Ahok-Djarot, Terima Kasih Pak Ahok" saat Anies meresmikan penataan kembali Lapangan Banteng. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga teriakkan "Ahok-Djarot, Terima Kasih Pak Ahok" saat Anies meresmikan penataan kembali Lapangan Banteng. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Sandi juga meminta masyarakat tidak melupakan peran Yori Antar selaku arsitek dari proyek revitalisasi Lapangan Banteng.
“Pak Yori mengungkapkan begitu banyak konsepnya di DKI dan salah satunya Lapangan Banteng yang waktu itu ada dalam masa transisi. Jangan kita kembangkan perdebatan yang sangat tidak mendidik ini dan akhirnya menafikan, merendahkan hasil karya dia yang monumental menurut saya,” pungkasnya.
Dalam video yang beredar di media sosial, beberapa orang terdengar berteriak "Siapa yang bilang, siapa yang bilang. Woi Ahok yang rancang. Semua Ahok, tahu nggak lo,". Mereka marah seperti menduga Anies telah mengklaim pengerjaan dan rancangan Lapangan Banteng.
ADVERTISEMENT
Namun jika didengarkan secara utuh, Anies tidak mengklaim telah merancang revitalisasi Lapangan Banteng dari nol. Anies berterima kasih kepada Yori Antar, arsitek pemugaran kawasan bersejarah itu.