Sandiaga Uno soal Tabloid Indonesia Barokah: Kampanye Hitam

26 Januari 2019 8:10 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno setelah berdiskusi bersama milineal di Jakarta Selatan. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno setelah berdiskusi bersama milineal di Jakarta Selatan. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres Sandiaga Uno angkat bicara soal tabloid Indonesia Barokah. Ia menilai Tabloid Indonesia Barokah merupakan bentuk kampanye hitam atau Black Campaign.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, tabloid Indonesia Barokah berisi tulisan-tulisan yang diduga menyudutkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Tabloid tersebut banyak dijumpai di sejumlah masjid dan pondok pesantren di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Sandiaga Uno memutuskan menyerahkan urusan ini kepada pihak kepolisian. Menurut Sandi, tabloid Indonesia Barokah ini mirip seperti tabloid Obor Rakyat yang sempat bikin heboh jelang Pilpres 2014 silam.
"Itu saya serahkan kepada aparat hukum, itu adalah bagian 'black campaign' yang sudah kami sama-sama sepakati untuk tidak lakukan, tetapi ternyata seperti 2014, versi 2019 keluar," tutur Sandiaga di Jakarta, Kamis (24/1) seperti dilansir Antara.
Sandiaga Uno (Foto: instagram/sandiuno)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno (Foto: instagram/sandiuno)
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu mengaku prihatin dengan beredarnya tabloid Indonesia Barokah tersebut dan mengimbau semua pihak agar tidak menghalalkan segala cara untuk saling menjatuhkan dalam gelaran pesta demokrasi.
ADVERTISEMENT
"Saatnya kita jangan saling menyalahkan, tetapi kita introspeksi dan perbaiki agar ke depan tidak saling menjatuhkan menggunakan pola-pola yang sebetulnya tidak bisa diterima masyarakat," tutur Sandiaga Uno.
Sementara itu, Bawaslu Yogyakarta pun kabarnya tengah melakukan identifikasi untuk mencari tahu informasi soal peredaran tabloid Indonesia Barokah tersebut. Dalam beberapa hari terakhir, Bawaslu menerima laporan setidaknya sudah ada 6.0000 tabloid yang disebar di wilayah Sleman.
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.