Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Santri di Lamongan Diikat-Dibanting: Pingsan, Telinga Berdarah
11 Mei 2024 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang santri di Lamongan dianiaya oleh tiga temannya. Korban yang merupakan laki-laki itu diikat lalu dibanting hingga mengeluarkan darah dari telinga.
ADVERTISEMENT
Korban berinisial AKA (13) asal Desa Guminingrejo, Kecamatan Lamongan Kota, Kabupaten Lamongan.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di pondok pesantren (ponpes) Matholiul Anwar Jalan Raya Simo, Desa Sungelebak, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan pada Minggu (5/5) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP I Made Suryadinata, menjelaskan awalnya korban sedang bercengkrama dengan temannya di dalam kamar asrama putra ponpes Matholiul Anwar.
"Saat itu posisi korban pada saat ngobrol bersama temannya dengan posisi rebahan menyamping ke kiri," ujar Suryadinata, Sabtu (11/5).
Saat asik ngobrol, tiba-tiba tiga teman korban lainnya yang ada di dalam kamar asrama itu langsung mengikat kakinya dengan tali Pramuka. Kemudian, kedua tangan korban juga diikat dengan tali kain berwarna biru.
ADVERTISEMENT
"Korban diikat oleh tiga temannya," ucapnya.
Lalu, ketiga temannya itu secara bersamaan mengangkat korban hingga di bahu mereka. Setelah itu, tiga temannya membanting korban ke lantai.
"Akibat benturan keras di lantai itu, korban pingsan dan tidak sadarkan diri, hingga korban terbangun dan melihat ada darah yang keluar dari telinga sebelah kiri," terangnya.
Korban pun melaporkan peristiwa yang dialami ke orang tuanya. Merasa tak terima, orang tua korban melaporkan penganiayaan itu ke Polres Lamongan.
"Oleh orang tua korban kejadian kekerasan terhadap anak ini dilaporkan ke Polres Lamongan pada hari Kamis tanggal 9 Mei 2024 pukul 09.00 WIB," kata dia.
Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman terkait penganiayaan tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi terkait insiden ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Live Update