SAR Sriwijaya Air Hari ke-7: Kantong Jenazah Berisi Bagian Tubuh Tambah 13

Bagian besar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diturunkan dari kapal Polairud di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan

Tim SAR gabungan Sriwijaya Air SJ 182 kembali mengumpulkan kantong jenazah berisi body parts korban. Hari ketujuh pencarian, Jumat (15/1), Basarnas menyerahkan 13 kantong jenazah.

Temuan ini langsung diserahkan kepada pihak DVI Polri dan KNKT.

"Dari catatan yang diberikan kepada saya, dari tim penyelam diserahkan kepada saya sebanyak 13 kantong body parts selanjutnya akan kita serahkan kepada KNKT dan tim DVI," kata Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman, kepada wartawan, Jumat (15/1).

Prajurit Kopaska TNI AL menunjukkan bagian logo pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hasil pencarian saat operasi SAR, di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Penemuan ini merupakan hasil dan upaya maksimal tim gabungan dalam pencarian korban. Faktor cuaca baik hari ini juga menentukan penemuan.

"Kebetulan hari ini suasananya sangat mendukung dan mungkin karena tidak seperti yang kemarin-kemarin memang cukup banyak, hari ini 13," jelasnya.

Sementara terkait kantong berisi puing pesawat, Rasman belum mendapat datanya.

"Dan yang akan datang, akan ada juga temuan lain yang sebentar lagi akan masuk," kata Rasman.

Petugas memeriksa kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1 Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Basarnas memperpanjang operasi SAR Sriwijaya Air tiga hari ke depan hingga Senin (18/1). Tim SAR gabungan sudah berada di perairan Kepulauan Seribu sejak Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh Sabtu (9/1) pekan lalu.

Selama pencarian sudah banyak temuan yang berhasil dievakuasi. Yakni, 239 kantong jenazah, 40 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan ada 33 bagian besar.

Bagian besar yang berhasil dievakuasi, di antaranya turbin, pelek, badan pesawat bertuliskan PK-CLC, dan sejumlah bagian besar lainnya.

Salah satu yang paling penting, yakni penemuan Flight Data Recorder (FDR) black box Sriwijaya Air. Kemudian tim penyelam juga berhasil menemukan casing dan baterai bagian Cockpit Voice Recorder (CVR), serta tengah berupaya mencari bagian memori.