Satgas soal Omicron XE 10% Lebih Menular dari BA.2: Belum Ada di Indonesia

5 April 2022 21:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas kesehatan Inggris dan WHO mengkonfirmasi temuan varian virus corona baru yang menyebar di negaranya yaitu Varian XE atau yang dinamakan Omicron XE. Varian ini merupakan rekombinan atau gabungan dari dua varian Omicron yaitu BA.1 dan BA.2.
ADVERTISEMENT
Mereka mengatakan mutan ini tampaknya 10 persen lebih mudah menular daripada sub-varian Omicron BA.2 atau Omicron Siluman. Saat ini, WHO masih meneliti lebih lanjut mengenai karakter virus tersebut.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito merespons penemuan varian baru Omicron XE. Dia mengatakan, varian XE masih belum ditemukan di Indonesia.
"Sejauh ini menurut Kementerian Kesehatan varian yang pertama kali ditemukan di Inggris ini belum ditemukan di Indonesia," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (5/4).
Meskipun data kasusnya masih kecil, Wiku menyatakan Pemerintah terus memonitor sifat dari Omicron XE.
"Untuk itu pemerintah selalu memantau dan menggunakan data terkini dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyesuaian kebijakan," ujarnya.
Wiku juga mengimbau agar masyarakat tak perlu panik dengan penemuan varian COVID-19 baru, sebab virus akan terus bermutasi. Apabila menimbulkan kepanikan akan berakibat melemahnya imunitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat diimbau untuk tidak perlu takut berlebih karena rekombinasi virus bukan merupakan hal baru dan sudah banyak terjadi termasuk pada virus lain COVID-19 terlebih lagi ketakutan yang berlebihan pun akan berpengaruh pada imunitas tubuh menghadapi berbagai ancaman penularan penyakit di sekitar kita," tandasnya.