Satpol PP DKI soal Trotoar Jadi Parkiran: Laporkan ke Call Center 112

19 Desember 2019 6:03 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelanggaran-pelanggaran di trotoar jalan Salemba Raya dam Kramat Raya, Selasa (17/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelanggaran-pelanggaran di trotoar jalan Salemba Raya dam Kramat Raya, Selasa (17/12). Foto: Abyan Faisal/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI merevitalisasi sejumlah trotoar yang berada di Jakarta. Mulai dari ruas trotoar Cikini hingga depan RSCM; kawasan Kemang, Jakarta Selatan; dan Jalan Salemba Raya hingga Jalan Kramat Raya.
ADVERTISEMENT
Proyek revitalisasi trotoar sudah ada yang selesai, dan ada yang pengerjaannya masih berlangsung. Tujuan revitalisasi untuk menambah kenyamanan bagi pejalan kaki yang melintas di area tersebut.
Namun kenyataannya, kondisi trotoar yang semakin lebar tetap terusik oleh sejumlah kendaraan motor hingga mobil yang terparkir liar di atas trotoar. Baik itu di kawasan Cikini, Kemang, hingga Kramat.
Warga kemudian protes dan meminta Pemprov DKI bersikap tegas. Rindang (30), salah satu warga DKI menuturkan, pemotor yang parkir dan melintas di trotoar sangat mengganggu kenyamanannya.
Rindang berharap Pemprov bisa menambah pengamanan di kawasan trotoar. Serta menambah fasilitas keamanan lainnya. Agar, bisa menimbulkan efek jera.
Arifin, Kasatpol PP DKI Jakarta. Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan
Menanggapi protes warga, Satpol PP Pemprov DKI selaku salah satu pihak yang ikut menjaga ketertiban di sekitar trotoar angkat bicara. Satpol PP mengaku cukup kesulitan jika mengawasi seluruh trotoar yang ada di DKI Jakarta dalam 24 jam.
ADVERTISEMENT
"Bisa dibayangkan bagaimana satu Jakarta dijaga sama Satpol PP semua trotoar di jagain, iya kan? Yang terjadi memang ada tempat tertentu yang dibawah pengawasan artinya ditempatkan personel dalam bentuk penjagaan dan penjagaan itu kan enggak mungkin 24 jam. sekian jam dia geser," kata Kepala Satpol PP DKI, Arifin saat dihubungi, Kamis (19/12).
Arifin mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pihaknya kesulitan mengawasi trotoar di DKI. Mulai dari terbatasnya jumlah personel hingga tugas anggota Satpol PP yang cukup kompleks.
"Kadang gini, pada saat tertentu yang tadi pada saat standby di satu tempat dia bisa bergeser ya, ada patroli misalnya ya di satu tempat ada masalah dia bergeser lagi ketika dia geser, kemudian motor masuk kan akhirnya tidak terpantau oleh anggota dalam hitungan yang tidak terlalu lama dia ada di situ," ucap Arifin.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Arifin menegaskan bukan berarti Satpol PP lepas tangan dan tidak mendengarkan keluhan masyarakat DKI. Ia mengatakan masyarakat dapat menghubungi call center 112 jika menemukan adanya pelanggaran di trotoar DKI.
"Jadi gini saja, kalau menang menjadi masalah, keluhan itu kita bicara adanya call center 112 ya, call center 112 saja disampaikan kalau di sini ada motor yang parkir di atas trotoar gitu. Nanti dari situ 112 pasti akan hubungi Satpol PP untuk menuju lokasi," jelas Arifin.
"Hubungi 112 call center nanti akan mengarahkan Pol PP untuk melakukan penindakan ke lokasi. Kita juga koordinasi sama Dishub (untuk penindakan) kalau ada mobil di derek kalau motor kan pemilik dekat kita panggil untuk dipindahkan selama ini itu yang kita lakukan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Arifin mengatakan diperlukan kesadaran masyarakat untuk membangun ketertiban di DKI khusunya di sekitar trotoar. Ia meminta warga ikut berperan aktif jika menemukan adanya pemotor atau pengemudi mobil yang memarkirkan kendaraannya di trotoar dengar menegur.
"Makanya yang pertama kesadaran warganya dulu yang harus kita munculkan kita kedepankan bawa trotoar bukan tempat parkir motor atau mobil, maka harus dicari solusi agar dia parkir tidak diatas trotoar. Jadi pemahaman masyarakat terhadap aturan harus dikedepankan paham sama aturan dan patuh tehadap aturan ya," tegas Arifin.
"Kita bisa mengajak pengguna trotoar untuk bisa tegur mereka yang melanggar penggunaan trotoar diluar itu masyarakat harus berani meningkatkan," tutupnya.
Suasana di trotoar kemang, Rabu (18/12). Foto: Ulfa Rahayu/kumparan