Satpol PP Harus Datang Lebih Pagi demi Tertibkan Pedagang Tanah Abang

15 Mei 2017 18:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (11/5) (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (11/5) (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kemacetan kembali terjadi di kawasan Tanah Abang dalam sepekan terakhir. Para pedagang mulai berjualan di pinggir trotoar hingga memakan badan jalan. Untuk menertibkan pedagang, Pemprov DKI menilai Satpol PP seharusnya datang lebih pagi atau sebelum para pedagang tiba.
ADVERTISEMENT
Sekda Pemprov DKI Saefullah menilai kehadiran Satpol PP sejak pagi akan membuat pedagang enggan berjualan di jalan Tanah Abang.
"Saya minta supaya petugas-petugas Satpol itu datangnya lebih dulu dari pedagang, jadi jangan pedagang dulu sudah buka lapak baru diusir," kata Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/5).
Saefullah mengingatkan pentingnya hak pejalan kaki dan pengguna jalan yang akan terganggu bila pedagang membuka lapak di jalan. "Trotoar hak pejalan kaki, jalanan milik para pengguna jalan, jadi jangan diganggu, dagang silakan di tempatnya," kata Saefullah.
Ia menepis alasan kurangnya kios sebagai alasan yang membuat para pedagang kembali berjualan di jalan. "Kios sih enggak kurang, cuma mentalnya saja pengennya dagangnya di jalan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
Di kesempatan yang terpisah, Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menjelaskan menemukan modus penyebab pedagang kembali berjualan. Menurut dia, pedagang berjualan di jalanan agar bisa meraup keuntungan yang lebih besar.
Dengan mangkal di jalanan, maka konsumen akan enggan singgah ke dalam gedung. Djarot menilai maraknya penjual di ruas-ruas jalan di kawasan Tanah Abang selalu terjadi menjelang bulan puasa dan Lebaran.
Di era pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, pedagang yang berjualan di jalan sekitar Tanah Abang sempat ditertibkan. Para pedagang tersebut dipindahkan ke Blok G. Namun, pedagang mengeluhkan sepinya pembeli di Blok G.