Satryo Kini Bicara Efisiensi Anggaran Tak Berdampak ke Kenaikan Biaya Kuliah

19 Februari 2025 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan klarifikasi terkait aksi demo yang terjadi di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Rumah Dinas, Jakarta, Senin (20/1/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan klarifikasi terkait aksi demo yang terjadi di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Rumah Dinas, Jakarta, Senin (20/1/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan efisiensi anggaran tak berdampak ke kenaikan biaya kuliah. Ia juga menyebut tidak akan memotong beasiswa lain.
ADVERTISEMENT
“Pendidikan adalah hak setiap warga negara, tidak ada pemotongan alokasi anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K)," kata Satryo dalam keterangannya, Rabu (19/2).
Sebelumnya, Satryo menyebut efisiensi anggaran berdampak pada program bantuan pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang awalnya dianggarkan Rp 365,3 miliar, dipotong sampai 50 persen.
"Dalam melakukan efisiensi tidak ada pemotongan anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan KIP Kuliah sehingga UKT tidak naik”.
Sebelumnya dalam paparan Satryo di Rancangan Perubahan Anggaran Kemdiktisaintek tahun 2025 di depan Komisi X DPR RI, Rabu (12/2), sejatinya pagu awal program terkait bantuan sebesar Rp 6,018 triliun. Namun terkena efisiensi sebesar Rp 3 triliun.
Satryo pun menjelaskan efisiensi ini berpotensi berdampak pada kenaikan uang kuliah.
ADVERTISEMENT
“Karena kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah,” kata Satryo dalam rapat dengan Komisi X DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2).
Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa tidak akan ada pemotongan dan pengurangan anggaran beasiswa KIP Kuliah Tahun Anggaran 2025.
"Mengenai berita munculnya Kartu Indonesia Pintar (KIP), kami tegaskan beasiswa KIP tidak dilakukan pemotongan atau pengurangan," katanya (14/2).
Sri Mulyani menjelaskan saat ini jumlah penerima beasiswa KIP Kuliah untuk Tahun Anggaran 2025 sebanyak 1.040.192 mahasiswa dengan nilai total sebesar Rp14,70 triliun.
Ia memastikan bahwa para mahasiswa yang menerima KIP Kuliah dapat meneruskan program belajar seperti biasanya.