Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Satu Abad Lebih Dijarah oleh Inggris, Dua Artefak Perunggu Kembali ke Nigeria
21 Februari 2022 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mayoritas artefak di Eropa dirampas oleh para penjajah dari tangan Kerajaan Benin beberapa abad lalu. Wilayah Kerajaan Benin, yang sekarang bernama Benin City, kini merupakan bagian dari Barat Daya Nigeria.
Benin City berbeda dengan negara Republik Benin yang juga terletak di Afrika bagian barat.
Sementara itu, berbagai artefak yang berasal dari sejumlah wilayah Nigeria, salah satunya Benin City, merupakan benda-benda warisan paling signifikan di Afrika.
Menurut British Museum, artefak-artefak itu diciptakan pada awal abad ke-16.
Oleh sebabnya, pengembalian artefak digelar secara meriah di Benin City pada akhir pekan lalu.
Juru bicara Benin City, Charles Edosonmwan, mengatakan masih banyak artefak yang belum kembali. Bahkan beberapa perunggu telah dibawa sampai Selandia Baru, Amerika Serikat dan Jepang.
“Mereka bukan hanya seni tetapi mereka adalah hal-hal yang menggarisbawahi pentingnya spiritualitas kita,” kata Edosonmwan seperti yang dikutip dalam Al-Jazeera.
ADVERTISEMENT
Kembalinya dua Perunggu Benin adalah tonggak sejarah dalam perjuangan bertahun-tahun negara-negara Afrika untuk mengembalikan karya-karya yang dijarah.
Menurut perkiraan sejarawan seni Prancis, sekitar 90 persen warisan budaya Afrika diyakini berada di Eropa.
Museum Musee du Quai Branly-Jacques Chirac di Paris menyimpan sekitar 70.000 benda Afrika. Sedangkan puluhan ribu lainnya berada di British Museum.
Penulis: Sekar Ayu