SBY dan Sejarah Partai Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan Kongres V Partai Demokrat di Jakarta. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

Partai Demokrat menjadi sorotan setelah Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan ada gerakan politik yang ingin mengambilalih kepemimpinan partai secara paksa.

AHY bahkan menyebut, pejabat dan menteri pemerintahan Jokowi juga terlibat. Selain pejabat dan menteri pemerintahan Jokowi, kader aktif dan eks kader Demokrat juga disebut ikut andil dalam gerakan politik ini.

Nama KSP Moeldoko kemudian disebut sebagai tokoh di balik usaha pengambilalihan kepemimpinan Demokrat. Namun, Moeldoko meresponsnya dengan menasehati Demokrat untuk tidak menjadi partai yang baper dan tidak gampang terombang-ambing.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kontemplasi di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Selama ini, Partai Demokrat dikenal erat dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarganya. Partai ini dibentuk pada 10 September 2001. Latar belakang pembentukan partai ini untuk mengusung SBY sebagai capres.

Partai Demokrat pun resmi menjadi partai politik pada 10 September 2001 usai penerbitan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang Pendaftaran dan Pengesahan Partai Demokrat.

Selanjutnya pada 17 Oktober 2002, Partai Demokrat dideklarasikan di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC). Acara tersebut juga dilanjutkan dengan Rakernas pertama pada 18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri DPD dan DPC seluruh Indonesia.

Partai Demokrat memulai debutnya pada Pileg 2004. Demokrat meraih suara sebanyak 7,45% atau 8.455.225 juta suara dan mendapatkan sebanyak 57 kursi di DPR.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) saat menyambangi kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Rabu (26/6). Foto: Dok. Setwapres

Di Pilpres 2004, yang juga merupakan pilpres perdananya, Demokrat menjadi partai penguasa setelah pasangan yang mereka usung, yaitu SBY dan Jusuf Kalla dinyatakan sebagai pemenang. Pasangan yang diusung Partai Demokrat, PBB, dan PKPI ini memperoleh 60,62% atau 69.266.350 juta suara.

Partai Demokrat semakin berjaya pada Pileg dan Pilpres 2009. Pada Pileg 2009, Partai Demokrat menjadi partai pemenang dengan memperoleh 20.85% atau 21,703,137. Atas hasil itu, Demokrat memperoleh 150 kursi di DPR.

Sementara pada Pilpres 2009, SBY kembali maju sebagai presiden periode kedua. Ia kali ini berpasangan dengan Boediono dan diusung oleh PKS, PAN, PPP, dan PKB.

SBY dan Boediono saat Pilpres 2009 Foto: AFP/Romeo Gacad

Identik dengan SBY

Partai Demokrat sejak awal memang identik dengan sosok SBY. Salah satu faktornya adalah SBY yang menjabat sebagai presiden selama dua periode.

Selain itu, Demokrat juga identik dengan keluarga SBY. Di masa kepemimpinan SBY sebagai presiden, anak bungsunya yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, terpilih menjadi anggota DPR pada Pileg 2009 dengan memperoleh 327.097 suara.

Anggota DPR Komisi X, Ibas Yudhoyono (kanan) di Raker Komisi X DPR RI dengan Kemenpora RI, Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (06/09/2018). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Pada Mei 2010, Ibas ditunjuk menjadi Sekjen Demokrat periode 2010-2015 mendampingi ketum terpilih saat itu, Anas Urbaningrum. Ia menjadi sekjen parpol termuda di Indonesia saat itu.

Partai Demokrat semakin identik dengan klan SBY setelah anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY diusung maju pada Pilgub DKI 2017 bersama Sylviana Murni.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta. Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto

Meski gagal di Pilgub DKI 2017, karier politik AHY di Partai Demokrat semakin menanjak setelah SBY yang saat itu menjabat sebagai ketum menunjuknya sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

Posisinya di Partai Demokrat semakin menanjak ketika ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum pada Oktober 2019. Lalu pada Kongres ke-V Partai Demokrat yang digelar pada 15 Maret 2020, AHY terpilih menjadi Ketua Umum menggantikan posisi ayahnya.