SBY: Dunia Sedang Tak Menggembirakan, Geopolitik Memanas, Perang di Mana-mana

12 Mei 2025 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar Presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga Chairman The Yudhoyono Institute (TYI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara TYI Lecture di Kabupaten Sleman, Senin (12/5/2025). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar Presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga Chairman The Yudhoyono Institute (TYI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara TYI Lecture di Kabupaten Sleman, Senin (12/5/2025). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga Chairman The Yudhoyono Institute (TYI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengatakan saat ini dirinya prihatin melihat perkembangan dunia.
ADVERTISEMENT
"Saat ini cukup prihatin melihat perkembangan dunia yang menurut saya kurang menggembirakan," kata SBY di acara TYI Lecture Series bertema Green Growth Sustainable Growth With Equity di Kabupaten Sleman, Senin (12/5).
Menurut SBY, tiba-tiba dunia kita dijejali dengan isu-isu yang "unprecedented".
"Yang mencemaskan. Sementara peperangan masih terjadi di sana sini. Geopolitik sebagian memanas juga di sana sini," tuturnya.
Hal ini ditambah pula dengan perang dagang dan perang ekonomi yang mungkin membuat dunia makin rumit, makin bahaya, dan barangkali mengancam kehidupan bangsa sedunia.
Dunia yang makin damai, adil, dan sejahtera jadi harapan semua orang.
SBY mengatakan bangsa-bangsa sedunia harus bersatu untuk memastikan krisis iklim dan lingkungan dengan segala dampaknya menjadi tanggung jawab bangsa sedunia.
ADVERTISEMENT
"Misi kemanusiaan menjadi tanggung jawab kita semua, bangsa-bangsa sedunia. Semua tahu bahwa krisis iklim riil bukan fiksi, bukan hoaks. Aksi bersama kita harus riil efektif dan memberikan dampak," bebernya.
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan penutupan dalam panel diskusi The Yudhoyono Institute di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
SBY berharap dunia jangan larut pada konflik perang dan ketegangan geopolitik yang hanya lebih menyusahkan kehidupan manusia.
"Marilah kita lebih bersatu, lebih berkolaborasi, dan marilah kita lebih bekerja sama. Untuk sekali lagi mengingatkan ada isu besar yang tidak boleh kita biarkan karena itu agak memberikan dampak buruk bagi semua bangsa di dunia," tuturnya.
SBY mengatakan untuk menyelamatkan masa depan bangsa dan dunia maka perlu ditingkatkan kebersamaan, kerja sama, dan kepedulian.
"Saya hanya ingin menggarisbawahi mari kita tingkatkan kebersamaan kita, kerja sama kita, kepedulian kita, solusi-solusi kita. Termasuk policy yang tepat, global collaboration yang tepat. Sains dan teknologi bisa jadi jawaban dan banyak lagi yang bisa kita lakukan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT