SBY Ingatkan Bahaya Varian Baru COVID-19, Minta Pemerintah Respons dengan Cepat

21 Desember 2020 17:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kontemplasi di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kontemplasi di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mutasi baru virus corona SARS-CoV-2 di Inggris menyebabkan kepanikan di Eropa. Varian baru virus corona yang bernama VUI-202012/01 ini masih terus dilakukan penelitian oleh Public Health England (PHE).
ADVERTISEMENT
Munculnya jenis baru COVID-19 ini pun ikut disoroti oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY membandingkan temuan varian tersebut dengan wabah Flu Spanyol pada 1918, yang disebut sama-sama bisa lebih menular dan sulit dikendalikan.
"Di Inggris, muncul strain COVID-19 baru, yang lebih mudah dan cepat menyebar. Pandemi Spanish Flu 1918, penyebaran virusnya juga cepat & mematikan, telan korban jiwa 50 juta lebih," ucap SBY dalam akun Twitternya, dikutip Senin (21/12).
SBY pun meminta pemerintah untuk bergerak cepat agar penularan varian baru COVID-19 ini tidak sampai terjadi di Indonesia.
"Saya berharap pemerintah lakukan langkah yang cepat dan tepat untuk selamatkan kita dari COVID-19 baru ini. *SBY*," tutup SBY.
Sementara itu, Direktur Penyakit Menular dan Zoonotik Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmidzi, menyebut belum ada laporan terkait mutasi jenis virus baru tersebut di Indonesia. Namun, baginya mutasi virus ini belum tentu membuat SARS-CoV-2 lebih berbahaya.
ADVERTISEMENT
"Kan sudah dinyatakan mutasi ini belum ada bukti untuk mengakibatkan infeksi COVID menjadi mudah menular dan sulit dikendalikan ya," jelas Nadia.
Seorang pria mengenakan masker beraktivitas di Dalston saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut, London, Selasa (14/4). Foto: REUTERS/Hannah McKay
Pemerintah Inggris mengumumkan hasil identifikasi terbaru yang menunjukkan VUI-202012/01 dapat menular lebih cepat antarmanusia dibandingkan SARS-CoV-2.
Imbas temuan mutasi virus corona di Inggris membuat pemerintah setempat memberlakukan lockdown di London.
Banyak negara Eropa akhirnya memberlakukan pelarangan penerbangan ke Inggris, untuk menghindari lebih luasnya penyebaran mutasi atau varian baru virus tersebut.