Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
SBY Kenang Dirikan Demokrat usai Dicopot Gus Dur dari Posisi Menko di Kabinet
23 Februari 2025 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menceritakan kisahnya dicopot dari kabinet oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat itu, SBY dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (Menkopolsoskam).
ADVERTISEMENT
Cerita itu disampaikan oleh SBY di hadapan 38 Ketua DPD Partai Demokrat saat berkumpul di kediamannya di Cikeas, Bogor.
"Pertengahan tahun 2001 saya dibebaskan dari posisi saya sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Sosial, dan Keamanan. Pembebasan itu saya terima dengan ikhlas. Pasti presiden Gus Dur memiliki pertimbangan tertentu yang baik untuk membebaskan saya dari posisi saya sebagai Menkopolsoskam atau kemudian menjadi Menkopolkam,” ujarnya di rumahnya, di Cikeas, Bogor pada Minggu (23/2).
Usai tak lagi menjabat di pemerintahan dan kalah di pemilihan wakil presiden tahun 2001, SBY diajak almarhum Ventje Rumangkang untuk mendirikan Partai Demokrat.
“Ketika saya tidak berada di pemerintahan, ada gagasan untuk mendirikan partai, mendirikan Partai Demokrat, partai yang kita cintai, adalah pertemuan sayang dengan almarhum Ventje Rumangkang,” ceritanya.
ADVERTISEMENT
“Yang intinya (Ventje berkata) ‘Bapak, mengapa kita tidak mendirikan partai politik, karena kemarin Pak SBY kalah dalam pemilihan wakil presiden yang dipilih oleh MPR RI, saya kalah, saya pernah kalah dan kalah itu indah,” tuturnya.
“Saya masih belum tergerak, tetapi Ventje Rumangkang (berkata) ‘tolong Bapak pertimbangkan Pak, ini kan sarana perjuangan dalam demokrasi kan mesti ada partai politik,” lanjutnya.
Saat itu, SBY tidak langsung mengindahkan ajakan itu. Ia terlebih dahulu merenung dan berkonsultasi dengan istrinya, almarhumah Ani Yudhoyono.
“Ibu Ani juga orang yang berhati-hati, berpikir secara utuh sebelum menyampaikan pandangannya kepada saya. Ibu Ani kalau menyampaikan sesuatu, pasti sudah dipikirkan dalam-dalam, bukan asal-asalan,” ujar SBY.
Menurut SBY, Ani hanya menyampaikan bahwa dirinya harus memikirkannya matang-matang. Apa pun keputusannya, Ani akan mendukung.
ADVERTISEMENT
“Singkat kata, akhirnya bismillah saya setuju dan sejak saat itu, kami hanya bertiga, kadang-kadang berdua, saya dengan Ibu Ani, mulai memikirkan partai ini. Di meja sebelah, itu lah diskusi kami, setelah saya pertimbangkan, partai kita nanti akan kita namakan Partai Demokrat,” tuturnya.
SBY bercerita bahwa seluruh desain konsep Partai Demokrat dicetuskan di dalam rumahnya di Cikeas ini. Tempat 38 Ketua DPD Demokrat hari ini berkumpul.
Tak perlu waktu lama, di tahun 2004, Demokrat berhasil memenangkan Pemilu dan SBY naik ke kursi presiden. Kemenangan berlanjut di tahun 2009, di mana lagi-lagi ia menjadi presiden.