SBY Kenang Pertemuan Terakhir dengan Rachmawati Soekarnoputri

3 Juli 2021 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Senin (9/9). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan duka cita atas meninggalnya Rachmawati Soekarnoputri. SBY mengungkapkan ada banyak kenangan dengan Rachmawati yang sudah dia kenal sejak lama.
ADVERTISEMENT
SBY mengenang perkenalannya dengan Rachmawati secara pribadi dimulai pada Mei 2001. Rachmawati meminta SBY yang saat itu menjabat Menkopolhukam untuk menyampaikan keynote speech pada acara haul Bung Karno yang ke seratus tahun.
"Tentu dengan senang hati permintaan itu saya penuhi mengingat dahulu kala, ketika masih menjadi remaja, saya aktif dan senang mengikuti pikiran dan pidato-pidato Bung Karno. Di hadapan peserta acara haul yang cukup representatif, saya kemukakan pandangan saya tentang Tri Sakti Bung Karno tersebut. Tentu bukan kata-kata harfiahnya, tetapi bagaimana Tri Sakti tersebut diaktualisasikan menjawab tantangan kehidupan bangsa yang terus berkembang dari satu dekade ke dekade yang lain," kata SBY dalam keterangan yang dia tulis di akun Facebook-nya, Sabtu (3/7).
ADVERTISEMENT
Kenangan lainnya adalah ketika SBY menjadi presiden, dia meminta Rachmawati menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Dia mengatakan kepercayaan dan amanah itu dijalankan Rachmawati dengan serius dan penuh rasa tanggung jawab.
"Beliau melibatkan diri secara aktif, dengan antara lain memberikan pandangan, masukan dan usulan kepada saya selaku presiden. Tentu semuanya demi kepentingan dan kebaikan rakyat Indonesia. Jika materi yang disampaikan cukup sensitif dan kalau disampaikan di hadapan hadirin yang lain bisa menimbulkan kontroversi dan misinterpretasi, beliau sampaikan secara langsung kepada saya dengan didampingi staf beliau. Terhadap sejumlah isu nasional nampak kalau Ibu Rachmawati memiliki kepedulian yang tinggi, serta nampak pula bahwa beliau ingin menjadi bagian dari solusi," ungkapnya.
Rachmawati Soekarnoputri. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
Pertemuan terakhir SBY dan Rachmawati adalah ketika Rachmawati berkunjung ke kediamannya di Cikeas pada 11 Maret yang lalu. SBY mengungkapkan, kunjungan Rachmawati saat itu adalah wujud kepedulian serta simpati dan empati yang diberikan kepada keluarga besar Partai Demokrat, yang tengah dihadapi konflik internal.
ADVERTISEMENT
"Tentu saya sangat terharu ketika masih ada yang mau dan berani bertemu dengan saya kala itu. Sebenarnya saat itu, di samping beliau, tak terhitung pula para tokoh dan sahabat yang secara diam-diam datang menemui saya. Mereka juga ingin menyampaikan simpati dan empatinya," tuturnya.
SBY pun berharap segala ibadah, amal, dan kebaikan Rachmawati untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara diterima Allah SWT.
"Selamat jalan Ibu Rachmawati, menuju ke haribaan Sang Khaliq. Semoga Ibu hidup dengan teduh dan tenang di sisi Allah, serta dalam pengampunan dan kasih sayang-Nya. Amin," pungkasnya.
Rachmawati Soekarnoputri meninggal di RSPAD Gatot Soebroto pukul 06.15 WIB hari ini. Ia meninggal karena COVID-19.
Putri proklamator Sukarno ini lahir di Jakarta pada 27 September 1950 dengan nama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Semasa hidup, Rachmawati dikenal sebagai sosok yang kerap memperhatikan masalah bangsa. Ia juga merupakan pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bung Karno, dan juga pendiri Partai Pelopor.