SBY Kenang Pilpres 2014 Nyaris Bikin Rusuh RI: Saya Panggil Jokowi dan Prabowo

23 Februari 2025 16:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima silaturahmi 38 ketua DPD Partai Demokrat di rumahnya, di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima silaturahmi 38 ketua DPD Partai Demokrat di rumahnya, di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, mengenang panasnya Pilpres 2014. Pilpres kala itu diikuti dua paslon yakni Jokowi-Jusuf Kalla melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
ADVERTISEMENT
SBY mengatakan, setelah hasil quick count keluar, dirinya melihat ada potensi kerusuhan di antara pendukung Jokowi dan Prabowo.
"Pada saat ada tanda-tanda benturan nasional setelah quick count 2014, Pak Jokowi dan Pak JK melawan Pak Prabowo, Pak Hatta, saya ingat, saya lebih baik enggak ikut sana-sini, cawe-cawe," kata SBY ketika diskusi dengan 38 Ketua DPD Demokrat di Cikeas, Minggu (23/2).
SBY mengajak Jokowi tur di Istana 19 Oktober 2014 Foto: REUTERS/Adi Weda/Pool
Presiden ke-6 RI ini mengatakan, dirinya memang mengambil sikap netral di Pilpres 2014. Padahal saat itu Demokrat salah satu pendukung Prabowo-Hatta.
"Saya dengan sikap netral akan lebih mudah. Tugas saya adalah memastikan nomor satu, Pilpres, Pemilu berjalan aman dan damai, itu tanggung jawab Presiden. Kedua secara free and fair, itu tanggung jawab saya," kata SBY.
ADVERTISEMENT
"TNI, Polri, BIN saya instruksikan netral, sama dengan 2009 saya maju lagi netral," tutur dia.
Calon presiden Indonesia Prabowo Subianto dan pasangannya Hatta Rajasa (Kiri) bersama Joko Widodo dan pasangannya Jusuf Kalla pada upacara di KPU pada 1 Juni 2014 di Jakarta menjelang kampanye pemilihan presiden. Foto: AFP / ROMEO GACAD

Panggil Jokowi dan Prabowo ke Cikeas

Eks Menko Polsoskam ini mengatakan, dirinya sudah melihat tanda-tanda akan terjadi kerusuhan jika dirinya tidak bertindak. SBY akhirnya mengambil sikap dengan memanggil Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta ke rumahnya di Cikeas.
"Ketika terjadi indikasi benturan pendukung Pak Prabowo Pak Hatta dan pendukung Pak Jokowi, Pak JK, saya undang di sebelah sana (pendopo), ada sofa kecil. Saya undang pertama kali Pak Jokowi Pak JK. 'Tolong bapak-bapak, cegah adanya benturan, mohon dikendalikan pendukungnya, kalau sampai terjadi cacat Indonesia, buruk nama bangsa kita,' alhamdulillah beliau berdua bersedia," kata SBY.
Tidak lama setelah memanggil Jokowi-JK, SBY memanggil Prabowo dan Hatta di lokasi sama.
ADVERTISEMENT
"Satu jam kemudian jam 10 malam saya undang Pak Prabowo dan Pak Hatta sama, 'please dikendalikan pendukungnya supaya tidak terjadi apa pun di negeri ini yang bisa mengguncang keamanan dan kedamaian di tanah air kita' alhamdulillah beliau berdua bersetuju," tutur SBY.