news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

SBY: Rakyat Tak Suka Pemerintahan yang Represif Otoritarian dan Oligarki

15 Maret 2020 12:41 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan saat groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY-ANI di Pacitan.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan saat groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY-ANI di Pacitan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidatonya di Kongres V Partai Demokrat yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (15/3).
ADVERTISEMENT
Di kesempatan itu, SBY mengatakan, rakyat tak pernah menyukai pemerintahan yang represif otoritarian, oligarki, dan plutokrasi termasuk mengebiri kedaulatan rakyat.
"Aturan negara dan pemerintah tak boleh mengebiri kedaulatan rakyat, dan mempersempit ruang politik (political space) yang mereka miliki," kata SBY di lokasi.
"Belajar dari trauma dan pengalaman buruk di masa lalu, sampai kapan pun rakyat kita tidak menyukai pemerintahan yang represif-otoritarian. Tidak menyukai oligarki dalam arti yang menentukan hanyalah segelintir orang, dan plutokrasi, artinya kekuatan uanglah yang menentukan," tambahnya.
SBY menyebut rakyat ingin suaranya selalu didengar, dan dihormati hak-haknya serta tak dibatasi haknya untuk memilih pemimpinnya.
"Tidak dihambat dan dibatasi haknya untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, termasuk pilkada," terangnya.
ADVERTISEMENT
SBY juga mengatakan, rakyat ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait masa depan hidupnya. Oleh karena itu, kata dia, Partai Demokrat berusaha memperjuangkannya.
"Harapan rakyat inilah yang harus diperjuangkan oleh Partai Demokrat, sampai kapanpun. siapa pun presiden yang sedang memimpin dan partai politik manapun yang sedang berkuasa. Mungkin perjuangan kita sangat berat," tandasnya.