SBY: Sulit Perjuangkan Rakyat Jika Tak di Dalam Pemerintahan
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyambangi ratusan kader dan simpatisan paratainya di Bale Tumaritis, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (10/1).
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, SBY bercerita sulitnya memperjuangkan hak dan kesejahteraan rakyat jika tak berada di dalam pemerintahan.
"Jika tidak berada di pemerintahan, sulit memperjuangkan [hak dan kesejahteraan rakyat]. Tetapi yang belum baik, kebijakan dan program yang tidak membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, menurut Demokrat harus diperbaiki," kata SBY di Cianjur, Rabu (10/1).
Selama pemerintahan Presiden Jokowi, menurut SBY, Partai Demokrat terus mengkritisi jika ada kebijakan yang tidak pro rakyat. Apalagi selama ini SBY mengaku masih sering menerima keluhan dari masyarakat, terutama soal finansial.
"Sembilan tahun [terakhir] Demokrat terus mengkritisi. Selama ini keluarga kita yang menjadi ASN, TNI, Polri, guru, dan pensiunan mengeluh karena sembilan tahun pemerintahan baru naik dua kali gajinya," lanjutnya.
Sementara itu, ungkap SBY, saat ia memerintah, setiap tahun aparat keamanan hingga aparatur negara selalu naik gajinya setiap tahun. Tak hanya itu, para petani dan nelayan pun tak pernah sampai kesulitan mendapatkan pupuk dan solar.
ADVERTISEMENT
"Demokrat tidak melebih-lebihkan. Dulu setiap tahun naik [gaji], jadi jelas Demokrat tidak mau mengada-ada dan tidak mau berjanji yang tidak bisa diwujudkan. SBY dan Demokrat bukan hanya janji," tegas SBY.
Untuk itu, SBY berharap Pemilu 2024 bisa berjalan dengan aman, damai, jujur, serta adil. Jika pemilu berjalan dengan tidak jujur dan adil, maka yang memegang kekuasaan tidak akan mendapat berkah.
"Kalau tidak berkah, Tuhan tidak akan memberikan jalan kesuksesan kepada pemerintahan dan pemimpinnya," pungkasnya.