Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Wali Kota Seoul , Park Won-soon , ditemukan tewas di pegunungan Bugak, Kamis (9/7) tengah malam. Ia sempat dilaporkan hilang oleh putrinya.
ADVERTISEMENT
Sebelum menghilang dan ditemukan tewas, Park sempat meninggalkan semacam surat wasiat yang berisi kata-kata terakhir. Namun putri Park tak menjelaskan kata-kata terakhir ayahnya itu.
Dilansir Reuters, Jumat (10/7), surat tersebut ditemukan putri Park. Putri Park lantas melapor ke polisi karena ayahnya tak bisa dihubungi sejak pukul 17.04 waktu setempat.
Kepolisian Metro Seoul mengatakan, Park meninggalkan kediaman resmi Wali Kota Seoul sejak pukul 10.40 pagi waktu setempat, mengenakan topi hitam dan ransel. Saat itu ia membatalkan sejumlah pertemuan pembahasan kebijakan di balai kota.
Setelah berjam-jam pencarian dengan ratusan polisi, drone, hingga anjing pelacak, Park ditemukan tewas dan jenazahnya dibawa keluar dari hutan dengan tandu oleh petugas forensik. Jenazah park langsung dibawa ke rumah sakit.
Sementara itu kantor berita Yonhap melaporkan, para pendukung Park mulai terlihat di rumah sakit, dengan penuh kesedihan dan berteriak, "Bangun, Park Won-soon," "Kami mencintaimu, Park Won-soon," dan "Maaf, Park Won-soon."
ADVERTISEMENT
Pejabat kepolisian, Choi Ik-soo, tak menjelaskan penyebab kematian Park. Ia hanya menyatakan tak tanda-tanda bunuh diri maupun bekas tindakan kriminal di tubuh Park. Kepolisian tengah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk proses autopsi.
Jika Park terbukti bunuh diri, ia akan menjadi politikus ternama Korea Selatan setelah mantan Presiden Roh Moo-hyun, yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari tebing pada 2009 karena tuduhan korupsi yang melibatkan anggota keluarga.
Kematian Park terjadi di tengah penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual, setelah seorang mantan sekretarisnya mengajukan laporan pada Rabu (8/7).
Park dikenal sebagai politikus paling berpengaruh di Korea Selatan setelah menjabat Wali Kota Seoul sejak 2011. Selama virus corona mewabah di Seoul, ia memainkan peran penting untuk menghentikan penyebaran di ibu kota.
Sebelum terjun ke dunia politik, Park adalah seorang aktivis dan pengacara HAM terkemuka. Sebagai memimpin Seoul ia telah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang mempromosikan kesetaraan gender.
ADVERTISEMENT
Dia juga dipandang sebagai calon presiden yang potensial pengganti Moon Jae-in bagi kaum liberal dalam pemilihan presiden 2022 mendatang.
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
Saksikan video menarik di bawah ini.