Sebelum Meninggal, Bocah Kelas 1 SD di Medan Sebut 5 Nama Pelaku

30 Juni 2023 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusraini Nasution memegang foto Baim anaknya. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusraini Nasution memegang foto Baim anaknya. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Ibrahim Hamdi alias Baim (8 tahun), siswa kelas 1 SD di SDN 13 Medan Kota, meninggal diduga akibat dibully dan dianiaya oleh 5 kakak kelasnya pada Selasa (27/6).
ADVERTISEMENT
Ibu Baim, Yusraini Nasution (37), bercerita, sang anak sebelum meninggal sempat menyebutkan 5 nama yang diduga menjadi pelaku pemukulan dan bully terhadapnya. Kelimanya merupakan anak tetangga Yusraini.
“Jadi sehari sebelum meninggal, saya kebangun jam 04.00 WIB pagi. Baim bilang, ‘Mereka jahat sama awak, Mak’, terus dia sebutkan 5 nama. Ini kakak kelas Baim, mereka kelas 4 dan 5,” ujarnya.
“Yang 5 ini, tinggalnya di sekitaran sini,” sambungnya.
Baim tak menjelaskan lebih jauh mengapa ia dipukul dan dibully oleh kakak kelasnya itu.

Kasus ditangani Polrestabes Medan

Yusraini mengatakan pihaknya dan keluarga mulanya memilih untuk tidak melaporkan kasus yang menimpa Baim. Itu karena, dia mempertimbangan yang diduga menjadi pelaku adalah anak-anak yang masih di bawah umur.
ADVERTISEMENT
“Ibu tidak ada nolak lapor polisi, tapi ibu juga tidak melapor. Tapi kasus ini bergulir kan, saya diminta untuk lapor. Kalau saya jahat, saya bisa sebut namanya yang dibilang anak saya, tapi saya pikir itu kan anak-anak ya, nanti ke depannya gimana,” tuturnya.
“Lalu, polisi datang ke sini, menyelidik. Ibu ditanya, ibu mau kasus ini berlanjut, ya ibu mau. Ibu pengin tau siapa saja. Itu Baim juga sudah diautopsi,” kata dia.
Yusraini pun mengaku dirinya sudah memenuhi panggilan kepolisian untuk memberikan keterangan terkait tewasnya Baim.
Kapolsek Medan Kota, Kompol Selvitriangsih, mengatakan, saat ini kasus tewasnya Baim ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan.
“Ditangani Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan,” kata Selvi.
ADVERTISEMENT