Seberkas Kisah Tahunan dari Pemakaman Mandailing di Medan

28 Februari 2025 9:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Perkuburan Mandailing, Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Perkuburan Mandailing, Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Aroma semerbak khas pandan tercium di Jalanan Brigjend Katamso, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, pada Rabu siang (26/2).
ADVERTISEMENT
Pedagang bunga juga berjejer di sepanjang jalan dengan payung khasnya yang lebar itu
Menjelang puasa Ramadan, sudah menjadi kebiasaan, warga berbondong-bondong datang untuk berziarah ke Perkuburan Mandailing.
Suasana di Perkuburan Mandailing, Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Momen ini menjadi berkah tersendiri bagi Indah (19 tahun). Mahasiswa Harapan semester III ini menjadikan kesempatan ini untuk menambah uang sakunya.
Indah bercerita, momen ini sudah jadi kebiasaannya. Sejak SD, ia sudah diajak orang tuanya untuk berjualan.
Di bawah payung dan bersama kantongan berisi bunganya itu, Indah sibuk melayani pembeli.
“Mau berapa? Satu cukup?” kata dia yang mendirikan meja di gerbang pintu masuk Perkuburan Mandailing itu.
Suasana di Perkuburan Mandailing, Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Sambil mengikat bungkusan bunga, Indah pun menawarkan air jeruk purut yang sudah ia bawa dari rumah.
“Mau sekalian?” kata dia.
ADVERTISEMENT
Pembeli itu pun menggelengkan kepala.
Indah memang berjualan mengisi waktu luang sebelum kuliah sore nanti.
Rahyuni, salah satu peziarah di sana bercerita ini merupakan rutinitas tahunan. Ia mengunjungi kuburan neneknya yang merupakan suku Mandailing.
“Iya tiap tahun, kebetulan nenek dimakamkan di sini. Dulu meninggal di Medan, kejauhan kalau dibawa ke Mandailing Natal,” sambungnya.
Sementara, di sisi lain, Syafrul penjaga makam di sana juga terlihat sibuk memarkirkan kendaraan.
“Sini-sini,” kata dia.
Suasana di Perkuburan Mandailing, Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Syafrul bilang, pemakaman memang memberlakukan bayar parkir khusus menjelang Ramadan. Hal ini, kata dia, untuk memastikan peziarah tenang saat mengunjungi makam.
Terlebih, di Medan banyak sekali pencurian motor katanya.
“Kita gak patokkan (targetkan) berapa, seikhlasnya aja,” kata dia.
Syafrul juga membuatkan kartu parkir khusus. Setiap pengunjung punya dua kartu parkir.
ADVERTISEMENT
Satu diletakkan di dalam motor, sementara satunya lagi diberikan untuk dibawa oleh pengunjung makam.
Namun kata dia, pengunjung tahun ini lebih sepi dibanding tahun sebelumnya.
Suasana di Perkuburan Mandailing, Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Suasana di Perkuburan Mandailing, Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan