Secercah Harapan Para Perantau Mengadu Nasib di Jakarta

7 April 2025 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kedatangan penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat,  Senin (7/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kedatangan penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/4), ramai. Wajah-wajah pendatang hingga pemudik beragam rupa pun terlihat.
ADVERTISEMENT
Mereka datang membawa tas besar. Dengan wajah lelah, namun penuh harap.
Zidan, lulusan baru dari sebuah kampus di Padang sengaja ke Jakarta untuk mengadu nasib.
“Sambil bantu saudara dagang, sambil cari kerja."
Saat itu ia masih menunggu kerabat yang ingin menjemput.
“Saya dari Sumatra, Bang. Dari Padang” ujarnya saat ditemui.
“Uni saya dari Jogja mampir rumah kawan di sana baru ke sini,” tambahnya.
Suasana kedatangan penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Pertama kali merantau, Zidan memilih ibu kota. Sebab, ada keluarga juga di Jakarta.
“Saya baru ngerantau, Bang. Kebetulan memang ada keluarga di sini, di Tanah Abang, saudara saya lagi jemput,” katanya.
“Saya kan juga baru lulus, jadi sambil cari. Soalnya kesempatan dapat kerja lebih banyak di sini, kan,” tutur Sarjana Ilmu Komunikasi itu.
Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Sejurus, Haiqal (24), juga pertama kali menginjakkan kakinya di Jakarta. Selain berlebaran dengan keluarga, pria asal Banyuwangi itu juga ingin bekerja.
ADVERTISEMENT
"Ya sekalian Lebaran, nganggur, ini di ajak ke sini sama saudara yang sudah tinggal di jakarta.
"Diajak kerja mas, rencanannya mau dicarikan kerja sama om saya," tutur dia.
Berbeda dari dua sosok sebelumnya, Fikri (28) datang dengan rencana yang lebih pasti. Ia meninggalkan Yogya untuk memulai pekerjaan barunya di Jakarta sebagai back-end developer.
“Iya mas dapet kesempatan diterima kerja disini, (sebelumnya) dijogja mas, sebelumnya freelancer,” ucap Fikri yang datang seorang diri.
Meski pekerjaan di bidang IT bisa dilakukan dari mana saja, Fikri merasa peluang lebih terbuka jika berada langsung di Jakarta.
“Sebetulnya bisa dikerjain dari rumah, tapi kalau cari sampingan di sini lebih banyak aja,” jelasnya.