Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menjelang pendaftaran calon-calon untuk maju di Pilkada 27 Agustus mendatang, Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
Posisi Airlangga memang hampir selalu tidak mudah dalam menjalani dinamika Pemilu 2024. Bahkan, kursi Airlangga sudah mulai digoyang sejak awal Pilpres-Pileg.
Perjalanan Airlangga sebelum Gabung KIM
Sebelum memutuskan gabung ke koalisi Prabowo, Airlangga sempat diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus korupsi Persetujuan Ekspor (PE) Crude Palm Oil (CPO) hingga hampir 13 jam.
Pemeriksaan terhadap Airlangga sebagai saksi itu merupakan pengembangan dari kasus tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan produk turunannya pada 2021 atas nama terpidana Eks Dirjen Perdaglu Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana dkk.
Pemeriksaan ini pengembangan dari fakta yang muncul di persidangan terkait dengan Indrasari dkk tersebut.
Dari hasil pengembangan ini pula, Kejagung telah menetapkan tiga korporasi sebagai tersangka. Korporasi itu yakni: Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group.
ADVERTISEMENT
Ketiga korporasi itu diduga telah merugikan keuangan negara dan menikmati uang hasil korupsi sebesar:
Dukung Prabowo
Partai Golkar dan PAN tiba-tiba merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Deklarasi digelar di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (13/8) pagi.
Sumber kumparan menceritakan, deklarasi ini sebenarnya disiapkan hanya dalam waktu dua hari. Ia menyebut Airlangga Hartarto baru menyiapkan deklarasi ini pada Jumat, 11 Agustus 2023, dua hari sebelum deklarasi.
Namun pada saat itu Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, menepis kabar dukungan Golkar terhadap Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dilakukan secara mendadak.
ADVERTISEMENT
Airlangga menjelaskan, sudah ada pembahasan dan kajian sejak setahun lalu sebelum akhirnya Golkar memutuskan untuk mendukung Prabowo.
"Tidak ada, tidak ada, tidak dadakan, pembicaraannya sudah satu tahun lebih," kata Airlangga di Kemenkeu, Rabu (16/8).
Bawa Golkar Melejit
Partai Golkar menunjukkan hasil positif di Pileg 2024. Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional KPU, Golkar memperoleh 15,28% suara atau 23.208.654 suara. Suara Golkar pada pemilu kali ini naik 3% dari Pemilu 2019.
"Kita adalah partai yang dalam pemilu legislatif naik 20 persen dengan kursi di atas 102 per hari ini, tapi masih ada 2, 3, 4 kursi yang bersengketa. Ini masih dihitung, mudah-mudahan kita bisa dapat 2-4. Ini masih diperjuangkan Pak Doli [Ahmad Doli Kurnia] dan tim," kata Ketum Airlangga Hartarto di Hotel The Mulia, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/3).
ADVERTISEMENT
Airlangga menyebut, hasil positif Golkar ini juga disampaikan ke Prabowo.
Bawa Prabowo Menang
Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 tak lepas dari kerja keras partai koalisi, salah satunya Golkar.
Dalam kesempatan berbuka bersama dengan DPP Golkar di Bali Airlangga memastikan mayoritas pendukung Golkar memilih Prabowo.
Prabowo-Gibran unggul di 36 dari 38 provinsi di Indonesia.
Isu Munaslub Golkar
Golkar kembali diterpa isu Munaslub. Kabar yang beredar, Ketum Airlangga Hartarto kembali digoyang karena sejumlah kader potensial belum mendapat dukungan di Pilkada. Padahal, perolehan Pileg patut diacungi jempol.
Terkait hal itu, Airlangga menegaskan, Munaslub merupakan mekanisme internal partai. Jadi hanya akan dibahas di internal itu pun bila memang ada peluang itu.
Sejauh ini, Airlangga menegaskan tidak ada rencana Golkar menggelar Munaslub. Sedangkan Munas, tetap digelar sesuai jadwal.
ADVERTISEMENT
“Munasnya masih bulan Desember,” ungkapnya saat ditemui di Istana Negara Jakarta, Jumat (9/8).
Airlangga Mundur
Airlangga Hartarto akhirnya memutuskan mundur dari Ketum Golkar. Ini disebut ada kaitannya dengan Pilkada di sejumlah daerah yang tak kunjung menemukan kesepakatan soal calon.
"Selamat pagi para kader Partai Golkar yang saya cintai saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillah serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketum DPP Partai Golkar," kata Airlangga dikutip Minggu (11/8).
"Pengunduran diri ini terhitung sejak Sabtu malam 10 Agustus 2024," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Dalam Pilkada, koalisi KIM bertekad akan selalu bersama dalam Pilkada, baik pemilihan gubernur maupun pemilihan bupati/wali kota. Namun, untuk merealisasikan tekad itu, tidaklah mudah seperti membalikkan tangan. Perlu negosiasi-negosiasi tingkat dewa.
Sejumlah Pemilihan Gubernur yang selama ini menjadi negosiasi alot di antara KIM, sudah terlihat. Antara lain, Pilkada Sumut yang sudah pasti mengusung menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, Pilkada Jawa Barat yang mengusung Dedi Mulyadi, Pilkada Banten yang mengusung Andra Sony, Pilkada Jakarta yang mengusung Ridwan Kamil, dan Pilkada Jawa Tengah yang akan mengusung Ahmad Luthfi.
ADVERTISEMENT