Sederhananya Nisan Batu Paus Fransiskus dan Hubungannya dengan Tanah Leluhur

26 April 2025 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cappella Paolina (Kapel Pauline) di Basilika Santa Maria Maggiore. Foto: Vincenzo Livieri/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Cappella Paolina (Kapel Pauline) di Basilika Santa Maria Maggiore. Foto: Vincenzo Livieri/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sesuai wasiatnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore. Gereja ini merupakan gereja favorit Paus Fransiskus semasa hidupnya -- dia sering berkunjung ke gereja itu sebelum dan sesudah kunjungan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Wasiat lainnya yang diminta Paus Fransiskus adalah ingin dimakamkan di dalam tanah dan nisan yang hanya bertuliskan nama kepausannya: Fransiskus.
Dikutip dari Vatican News, Sabtu (26/4), makam Paus Fransiskus disiapkan di dekat Altar Santo Fransiskus, di ceruk lorong samping antara Kapel Pauline (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza.
Koajutor Basilika, Kardinal Rolandas Makrickas, mengungkapkan keinginan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di sebuah makam yang terbuat dari batu Liguria dari tanah leluhurnya.

Akar Keluarga Paus Fransiskus di Italia

Akar Italia Paus Fransiskus dimulai dari sebuah kota kecil bernama Cogorno. Di sana, ada plakat batu tulis -- bebatuan metamorf abu-abu, hijau atau kebiruan berbutir halus, memperingati kakek buyut Paus Fransiskus, Vincenzo Sivori.
ADVERTISEMENT
Kakek buyut Paus Fransiskus jalan dari Italia ke Argentina sekitar tahun 1800-an. Di sana, dia membesarkan keluarganya termasuk cucunya, Regina Maria Sivori -- ibu Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus sering merahasiakan akar Liguria-nya. Sehingga wali kota setempat, Enrica Sommariva, mengaku terkejut ketika mendengar Paus Fransiskus meminta batu dari tanah asal kakek buyutnya untuk makamnya.

Sepupu Paus Fransiskus di Italia

Paus Fransiskus melambaikan tangan dari mobil saat meninggalkan rumah sakit Gemelli Roma di Roma, Italia, Sabtu (1/4/2023). Foto: Remo Casilli/REUTERS
Angela Sivori, yang masih tinggal di Cogorno, mengingat momen ketika dia mengetahui bahwa dia adalah sepupu Paus Fransiskus. Ia mengungkap menerima panggilan telepon dari Buenos Aires dan silsilah keluarga melalui email.
Dia dan putrinya, Cristina, mengatakan permintaan Paus Fransiskus mengenai batu untuk makam merupakan hadiah yang luar biasa bagi keluarga.
"Satu kejutan terakhir," kata Cristina.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus bertemu dengan keluarganya di Genova pada Mei 2017. Cristina mengungkap, saat itu ibunya berusia 87 tahun dan mereka tidak tahu akan bertemu dengan Paus Fransiskus sampai menit terakhir.
"Kemudian, tiga hari sebelumnya, kami mendapat telepon dari Vatikan. 7 dari kami berkumpul dan dia menyambut kami seperti saudara sepupu yang datang dari ujung dunia," ungkapnya.
Selama pertemuan, Paus Fransiskus menjabat tangan sepupunya, tersenyum dan berseru, "Akhirnya, saya bertemu dengan keluarga Sivori!".