Sehelai Rambut Ini Jadi Indikasi Keberadaan Harimau Jawa di Hutan Sukabumi

26 Maret 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampel rambut harimau jawa/sukabumi yang diteliti BRIN Foto: Dok BRIN
zoom-in-whitePerbesar
Sampel rambut harimau jawa/sukabumi yang diteliti BRIN Foto: Dok BRIN
ADVERTISEMENT
Sehelai rambut yang ditemukan di hutan di Sukabumi menjadi bukti keberadaan harimau jawa. Spesies kucing besar yang sudah dinyatakan punah itu, diduga masih ada di hutan di Sukabumi Selatan.
ADVERTISEMENT
Sehelai rambut itu ditemukan di hutan yang diduga menjadi habitat harimau jawa. Pada akhir 2019, sejumlah warga datang ke lokasi yang sebelumnya dilaporkan adanya kehadiran harimau jawa.
Sebelumnya warga bernama Ripi, warga yang melaporkan adanya kehadiran harimau.
Ripi Yanuar Fajar (baju biru) yang mengaku melihat harimau pada 18/19 Agustus 2024, bersama Wirdateti (berjilbab, peneliti BRIN) dan tim di Sukabumi Selatan. Foto: Dok BRIN
Helai rambut harimau tersebut ditemukan di hutan di dekat Desa Cipendeuy. Lokasi ini merupakan habitat terfragmentasi berupa perkebunan rakyat, hutan Perhutani, dan hutan sekunder.
Sehelai rambut yang ditemukan warga itu, seperti siaran pers KLHK, Selasa (26/3), akhirnya pada 2022 dilakukan penelitian oleh BRIN untuk diuji.
Gedung Museum Zoologi Bogor, menyimpan spesimen bulu/rambut harimau jawa 1930 Foto: Dok BRIN
Hasilnya, sehelai rambut itu milik harimau jawa. Dan penampakan helai rambutnya seperti terlihat dalam foto yang dibagikan BRIN.
"Rambut harimau suspect berada pada kelompok yang sama dengan spesimen Harimau Jawa yang tersimpan di MZB [Museum Zoologi Bogor]-BRIN yang diambil pada tahun 1930," ujar Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Prof. Satyawan Pudyatmoko.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Harimau Jawa. Foto: Sigit Adhi Wibowo/Shutterstock

Riset BRIN

Peneliti BRIN, Wirdateti, yang meneliti temuan tersebut juga menyampaikan informasi yang serupa.
“Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip harimau jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019. Ripi adalah seorang penduduk lokal yang berdomisili di desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat,” tutur peneliti yang akrab disapa Teti tersebut kepada Humas BRIN pada Minggu (24/03).
Dari serangkaian analisis DNA komprehensif yang telah dilakukan, Teti dan tim menyimpulkan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan adalah species Panthera tigris sondaica atau harimau jawa. Termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen Harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada 1930.
ADVERTISEMENT
Menurut Teti, keyakinan tersebut diperkuat oleh prosedur ilmiah lainnya yang telah dilakukan. Selain menemukan rambut, dari lokasi tersebut juga ditemukan bekas cakaran mirip harimau yang semakin menguatkan Teti untuk melakukan observasi lanjutan.
Menurut Teti, keyakinan tersebut diperkuat oleh prosedur ilmiah lainnya yang telah dilakukan. Selain menemukan rambut, dari lokasi tersebut juga ditemukan bekas cakaran mirip harimau yang semakin menguatkan Teti untuk melakukan observasi lanjutan.
Ripi Yanuar Fajar, pemuda Sukabumi yang bertemu harimau. Foto: Dok BRIN
Identifikasi awal Teti bersama tim adalah melakukan studi perbandingan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan dengan spesimen harimau jawa koleksi MZB. Kemudian beberapa subspesies sampel harimau lain, yaitu harimau bengal, amur dan sumatra, serta macan tutul jawa yang digunakan sebagai kontrol.
“Hasil perbandingan antara sampel rambut harimau sukabumi menunjukkan kemiripan sebesar 97,06 % dengan harimau sumatra, dan 96,87 dengan harimau benggala. Sedangkan spesimen harimau jawa koleksi MZB memiliki 98,23 kemiripan dengan Harimau sumatra,” jelas Teti.
ADVERTISEMENT