Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sejarah Gestur Jari Tengah dan Mengapa Bikin Orang Marah
11 Agustus 2017 17:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang siswa SD di Singapura memicu kemarahan, sekaligus tawa, lantaran membuat gestur jari tengah ke kamera ketika siaran langsung. Banyak yang mengatakan tindakannya itu tidak pantas untuk seorang bocah.
ADVERTISEMENT
Bisa dimaklumi jika ada orang-orang yang marah atau tersinggung dengan tindakan bocah tersebut. Pasalnya gestur jari tengah dalam berbagai budaya di banyak negara adalah bentuk penghinaan dan merendahkan orang lain.
Coba saja memberi gestur ini kepada orang-orang di jalan, di Amerika Serikat contohnya, bisa dianggap ajakan berkelahi. Namun sebenarnya apa arti jari tengah ini, dan kenapa bikin orang marah?
Sejak zaman Romawi kuno
Menurut para sejarawan, gestur ini telah ada sejak zaman Romawi kuno atau Eropa abad pertengahan, biasa dipakai oleh para bangsawan atau cerdik-pandai untuk menghina seseorang.
Di zaman Caesar Augustus, jari tengah diberikan untuk menunjukkan betapa buruknya penampilan seorang penghibur. Sementara di zaman kaisar Caligula yang setengah gila dan kejam, jari tengah sering dia layangkan untuk dicium oleh para musuhnya, tindakan yang sangat merendahkan.
ADVERTISEMENT
Ahli antropologi Inggris Desmond Morris dalam wawancara dengan BBC tahun 2012 mengatakan jari tengah di zaman Yunani kuno adalah perlambang phallus atau penis.
"Ini adalah gestur penghinaan yang paling kuno yang pernah ada," kata Morris.
"Jari tengah adalah penis dan jari-jari yang terlipat lainnya adalah testis. Dengan melakukan ini berarti Anda memperlihatkan gestur phallus. Seperti mengatakan 'ini phallus' kepada orang lain, yang merupakan gambaran paling primitif," lanjut dia lagi.
Diogenes Laertius, penulis biografi pada filsuf Yunani di abad ke-3, terkenal sering melontarkan gestur ini sekali atau dua kali sehari. Konon, dia selalu memberi gestur jari tengah ketika politisi Demonsthenes berorasi. Diogenes kemudian berteriak "itu dia demagog Athena!"
Bangsa Romawi kuno punya nama tersendiri untuk gestur ini, yaitu digitus impudicus yang berarti "jari hina" yang berarti menantang, tidak sopan, atau tidak tahu malu. Bagi bangsa Romawi, gestur jari tengah adalah simbol pemerkosaan seorang pria atau sodomi.
ADVERTISEMENT
Morris mengatakan, di masa saat ini gestur jari tengah tidak melulu berarti penis atau penghinaan. Saat ini gestur tersebut bisa berarti kemarahan atau protes terhadap sesuatu, atau bahkan cara mengekspresikan diri pemuda seperti yang dilakukan musisi.
"Gestur ini tertanam dalam kehidupan setiap hari di negara ini dan lainnya. Artinya bisa banyak hal, seperti protes, kemarahan, atau kegembiraan, tidak hanya phallus," ujar Morris.
Gestur penghinaan lain
Selain jari tengah, ada gestur lainnya di beberapa negara yang artinya sama: penghinaan atau tantangan.
Morris mengatakan, di Prancis ada gestur yang namanya bras d'honneur atau salam lengan. Caranya, seseorang mengangkat lengan dengan punggung tangan menghadap depan. Sementara tangan lainnya memukul lengan yang terangkat tersebut.
Di Inggris ada juga, menggunakan dua jari membentuk huruf "V" dengan punggung tangan menghadap depan. Menurut Morris, gestur ini berarti "dobel phallus".
ADVERTISEMENT
Konon gestur yang disebut "salam dua jari" ini berasal dari masa Perang Agincourt di tahun 1415.
Ketika itu disebutkan, tentara Inggris melayangkan gestur ini kepada tentara Prancis sebagai ledekan. Pasalnya Prancis sebelumnya mengancam akan memotong dua jari para pemanah Inggris yang tertangkap.