Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Sekjen PPP: Pilgub DKI Jadi Momen Rekonsiliasi Kubu Romi dan Djan
15 Mei 2017 20:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Momen Pilgub DKI Jakarta ternyata menjadi peluang untuk menyatukan kembali dua kubu yang berseteru di tubuh PPP. Kekecewaan sejumlah faksi terhadap keputusan yang diambil oleh petinggi partai selama Pilguub DKI, baik di kubu Romahurmuziy maupun Djan Faridz, membuka ruang dialog antara dua kubu yang terpecah.
ADVERTISEMENT
Sekjen PPP Arsul Sani mengakui adanya upaya untuk membentuk Majelis Penyelamat Partai demi menyatukan kembali partai berlambang ka'bah itu.
"Sebagai sebuah realitas ada memang sebagian teman-teman pengurus harian baik yang di sana maupun di sini kecewa dengan perkembangan partai. Ada yang kecewa karena Pilgub DKI, soal ideologi mereka, meskipun sudah kami jelaskan," kata Arsul di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (15/5).
Kekecewaan ini kemudian menjadi koreksi bersama sejumlah anggota PPP.
"Ada yang kecewa karena kebetulan kepentingan yang bersangkutan tidak dipenuhi oleh ketum atau sekjen. Nah Pilgub DKI itu dijadikan momentum melakukan koreksi menurut versi mereka," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Arsul mengatakan usulan rekonsiliasi dengan membentuk Majelis Penyelamat Partai harus berkoordinasi dengan internal masing-masing kubu. Menurut dia, jika Majelis Penyelamat Partai ingin menyatukan kembali PPP, tentunya harus dikomunikasikan dengan DPP PPP.
Arsul menyebut DPP PPP sudah berencana untuk melakukan rekonsiliasi setelah Lebaran melalui mukernas dan Munas Alim Ulama.
"Agar partai lebih solid dan ulama bersatu, tinggal minta DPP. Itu memang sudah dijadwalkan oleh DPP. Rencananya setelah lebaran melakukan mukernas dan Munas Alim Ulama, untuk recovery luka-luka," pungkasnya.