Sekolah 5 Hari Sepekan Tidak Cocok Diterapkan di Sumbar

9 Juni 2017 17:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SD yang menjadi duta penerbangan. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SD yang menjadi duta penerbangan. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekolah 5 hari sepekan sudah diterapkan di banyak sekolah di kota-kota besar. Tapi ketika kebijakan itu akan diterapkan secara nasional dengan jam pulang pukul 15.30 atau 16.00 WIB, tak berarti semuanya setuju.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja anggota Komisi V DPRD Sumbar, Syaiful Ardi, yang menilai bahwa 5 hari sekolah hanya tepat diberlakukan di kota-kota besar, dan tidak cocok diterapkan di Sumbar. Alasannya, kebanyakan anak-anak selama ini ketika pulang sekolah membantu orang tua serta bermain.
"Mungkin ini lebih cocok diberlakukan di kota-kota besar karena mayoritas orang tua yang sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu untuk mengurus anak," katanya di Padang seperti dilansir Antara, Jumat (9/6).
Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang selalu mencoba-coba formula baru untuk pendidikan sehingga siswa jadi korban.
ADVERTISEMENT
Syaiful yang juga dosen di Universitas Ekasakti (Unes) Padang tersebut juga menyayangkan banyaknya perubahan-perubahan maupun kebijakan-kebijakan baru untuk dunia pendidikan.
"Takutnya psikologis siswa juga terganggu dengan banyaknya aturan baru," kata dia.
Alangkah lebih baiknya, ujarnya, jika pemerintah mengikuti sistem saat ini dengan terus berbenah memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
"Sebaiknya sekolah tetap enam hari namun dicari model yang terbaik karena kondisi sekarang anak-anak sudah cukup dipusingkan dengan kurikulum yang sering berubah," sebutnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata mengatakan kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan akan mulai diterapkan Juli 2017.
"Kami rencanakan tahun ajaran baru 2017/2018 mulai berlaku atau mulai Juli 2017," katanya. Sekolah 5 hari sepekan artinya siswa akan bersekolah di hari Senin-Jumat, minimal 8 jam sehari. Hari Sabtu-Minggu libur dimanfaatkan untuk berlibur bersama orangtua.
ADVERTISEMENT
Sumarna optimistis kebijakan ini dapat berjalan dengan baik ke depan, sambil sekolah mempersiapkan fasilitas-fasilitas tambahan yan dibutuhkan.
"Sekarang sudah ada sekolah swasta yang sudah menjalankan, ke depan seluruh sekolah diharapkan akan melaksanakan kebijakan ini dengan melakukan penyesuaian seperti fasilitas kantin dan ruang salat," jelasnya.
Anda setuju yang mana?