Sekuriti SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senjata Api ke KKB

Barang bukti senjata api dan amunisi ilegal asal Bojonegoro yang dijual ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya, Selasa (11/3/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Satu dari tujuh tersangka jaringan penyuplai senjata api dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz, disebut bekerja sebagai sekuriti atau satpam di sebuah SMA di Kabupaten Sleman.

Pria berinisial AP ini ditangkap beberapa waktu lalu oleh Polda DIY.

"Polda DIY mendapat informasi dan diberikan informasi tentang DPO salah satu daftar pencarian orang dari Polda Papua atas nama AP itu, lalu setelah mendapat DPO itu kami melakukan back up melakukan upaya penyelidikan sehingga ditemukan lah rumah pelaku atas nama AP itu," kata Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, kepada wartawan, Kamis (13/3).

Endri membenarkan AP adalah sekuriti di sebuah SMA di Sleman. Dia ditangkap di rumahnya di kawasan Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman.

"Sekuriti salah satu SMA di Kabupaten Sleman," katanya.

AP dititipi sejumlah senjata api oleh saudaranya hingga akhirnya jadi buruan Polda Papua.

"Empat pucuk senjata api. Jenis M-16 ada satu, SS1 sebanyak dua dan satu pucuk Mouser. Serta sekitar 200-an amunisi peluru," katanya.

Setelah ditangkap dan diinterogasi awal pada 9 Maret lalu, Polda Papua lalu datang pada malam harinya dan AP diserahkan ke Polda Papua

"Sudah dirilis kemarin di Polda Papua. Kami rilis bersama," katanya Endri.

Sebelumnya, Satgas Operasi Damai Cartenz menangkap tujuh orang. Mereka penyuplai senjata api dan amunisi ke KKB. Tujuh tersangka yang ditangkap yaitu YE, TW, MH, MK, P, ES, dan AP.