Selain Diracun, Korban Wowon Cs Juga Dicekik Agar Cepat Tewas

19 Januari 2023 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat memimpin langsung penyampaian hasil penyelidikan sementara kasus sekeluarga keracunan di Bekasi, Kamis (19/1).  Foto: Ananta Erlangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat memimpin langsung penyampaian hasil penyelidikan sementara kasus sekeluarga keracunan di Bekasi, Kamis (19/1). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Satu demi satu fakta pembunuhan berencana yang dilakukan Wowon cs terhadap satu keluarga asal Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah kontrakan di Bantargebang, Bekasi, mulai terkuak.
ADVERTISEMENT
Polisi memastikan, penyebab meninggalnya para korban bukan hanya akibat dari meminum kopi yang sebelumnya dicampur racun pestisida oleh para pelaku. Namun, ternyata pelaku juga mencekik leher korban agar mereka semua cepat tewas.
"Selain diracun, korban-korban ini dicekik lehernya agar cepat meninggal dunia," terang Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi dalam jumpa pers, Kamis (19/1).
Dari hasil pengembangan, ternyata sebelumnya para pelaku juga sudah beberapa kali melakukan aksi pembunuhan serupa.
Polisi mencatat, hingga saat ini sudah ada 9 orang yang menjadi korban pembunuhan para pelaku. Korban-korban mereka tersebar di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.
Kondisi rumah satu keluarga keracunan di Bekasi. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Meski begitu, polisi tidak mau berhenti sampai pada pengakuan ketiganya. Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Polres Cianjur dan Polda Jawa Barat, masih menyelidiki apakah ada korban lain selain sembilan orang tadi.
ADVERTISEMENT
Kasus ini bermula saat warga mendengar rintihan minta tolong dari dalam sebuah rumah kontrakan di Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Kamis (12/1).
Beberapa warga kemudian masuk ke dalam rumah tersebut untuk memeriksanya. Warga lantas dikejutkan dengan pemandangan dari lima orang penghuni rumah yang terbaring sembari mulutnya mengeluarkan busa.
Di antara korban tersebut, tiga orang dinyatakan tewas yaitu Ai Maemunah beserta kedua anaknya M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15).
Sementara dua korban lainnya, MDS alias Dede (adik ipar Ai) dan Neng Risti alias Ayu (anak Ai) masih selamat dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.